Rabu, 20 Agustus 2025

Virus Corona

Biaya Rapid Test Corona Lebih Mahal dari Harga Tiket Kereta Api, Begini Keluhan Penumpang KA

Diketahui, bukti rapid test memang menjadi syarat agar bisa naik kereta api di tengah pandemi virus corona ini.

Editor: Ifa Nabila
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
RAMAI PENUMPANG - Beginilah suasana keramaian calon penumpang kereta api di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai, yang hendak melakukan aktifitas ke sejumlah tujuan, Senin (8/6/2020). Meskipun mendapat penjagaan ketat dan adanya himbauan dari petugas gabungan sayangnya masih banyak.dijumpai calon penumpang yang mengabaikan aturan protokol kesehatan. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM - Penumpang kereta api mengeluh lantaran biaya rapid test lebih mahal dibanding biaya tiket kereta.

Diketahui, bukti rapid test memang menjadi syarat agar bisa naik kereta api di tengah pandemi virus corona ini.

Seperti yang diakui Puji Rahayu, seorang penumpang KA Sritanjung.

SURYA.co.id berbincang dengan Puji di Stasiun Jember ketika dia menunggu KA Sritanjung yang hendak membawanya ke Yogyakarta.

Puji mengantar sang ibu yang hendak terapi sakit asam urat ke Yogyakarta.

Mereka memilih KA ekonomi Sritanjung.

Baca: 8 Polisi di Yogyakarta Positif Corona Sepulang dari Sukabumi, Mayoritas Tanpa Gejala

Baca: 20 ASN Pemkot Semarang Positif Corona, Ganjar Pranowo Perintahkan Tracing: Saya Minta Kejar Semua

Petugas kesehatan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel darah saat melakukan rapid test Covid-19 kepada para siswa di SMK Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Sibreh, Aceh, Kamis (11/6/2020). Rapid test dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya siswa yang terpapar virus corona (Covid-19). AFP/Chaideer Mahyuddin
Petugas kesehatan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel darah saat melakukan rapid test Covid-19 kepada para siswa di SMK Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Sibreh, Aceh, Kamis (11/6/2020). Rapid test dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya siswa yang terpapar virus corona (Covid-19). AFP/Chaideer Mahyuddin (AFP/Chaideer Mahyuddin)

Biaya satu kali berangkat Rp 94.000 per orang. Jadi dua orang Rp 188.000.

Ketika ditanya apakah membawa hasil pemeriksaan rapid, dia mengaku menjawab.

"Iya, ini membawa. Alhamdulillah non reaktif. Tapi biaya rapidnya lebih mahal daripada biaya tiket kereta," ujar Puji, Jumat (12/6/2020).

Puji terkekeh dari balik maskernya sambil menggelengkan kepala.

Menurutnya jika tidak ada keperluan penting untuk mengantar sang ibu berobat, dia tidak ingin bepergian.

Apalagi saat ini biaya naik kereta api, lanjutnya, harus disertai pengeluaran biaya rapid test.

"Total untuk perjalanan sekarang, keluar uang Rp 1 juta lebih," imbuhnya.

Puji membayar tes rapid per orang Rp 285.000 di sebuah laboratorium di Jember.

Biaya rapid untuk dua orang mencapai Rp 570.000.

Baca: Update Corona di Dunia Sabtu 13 Juni 2020: Total 7,7 Kasus, India Tembus 309.603 Kasus

Baca: Kabur Setelah Dinyatakan Positif Virus Corona, Ulahnya Bikin Klaster Baru di Serang

Surat keterangan hasil rapid test itu pun hanya berlaku tiga hari.

"Secara lisan diberitahu petugas laboratoriumnya, katanya berlaku tiga hari," imbuhnya.

Sementara untuk pulangnya, Puji harus naik KA bisnis Ranggajati dari Stasiun Yogyakarta Kota. Tiketnya Rp 360.000 per orang.

Puji harus segera pulang sebelum masa berlaku keterangan rapid testnya berakhir.

Sedangkan sang ibu ditinggal di Yogyakarta bersama saudaranya untuk menjalani terapi.

Biaya perjalanan memakai KA bagi dua orang itu tetap lebih murah dibandingkan biaya rapid test.

Hitungan SURYA.co.id, biaya dua orang dengan tiga perjalanan itu, total mencapai Rp 548.000.

Sementara biaya rapid test mencapai Rp 570.000.

Dari pantauan SURYA.co.id, biaya rapid test di laboratorium yang dipilih Puji terbilang murah dibandingkan beberapa tempat lain.

Di tempat lain seperti laboratorium dan RS swasta, biaya test rapid berkisar antara Rp 290.000, Rp 350.000, sampai Rp 490.000.

Itu biaya rapid test yang dilakukan secara mandiri oleh warga.

Mulai hari ini, PT KAI Daop 9 Jember mulai mengoperasikan empat KA yakni Ranggajati, Tawangalun, Sritanjung, dan Probowangi.

Penumpang KA wajib membawa persyaratan antara lain surat keterangan terindikasi bebas dari Covid-19 yang dibuktikan dengan hasil rapid test non reaktif atau tes polymerase chain reaction (PCR) hasil non reaktif.

Atau menunjukkan surat keterangan bebas sakit influenza dari Puskesmas atau dokter rumah sakit yang daerah tersebut tidak memiliki fasilitas tes PCR atau rapid test. (Surya.co.id/Sri Wahyunik)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Saat Biaya Rapid Test Lebih Mahal dari Harga Tiket Kereta Api di Tengah Pandemi Covid-19

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan