Rabu, 1 Oktober 2025

Siapa Sangka Yusron Sempat Berinteraksi dengan Pacar Korbannya Setelah Membunuh Sang Terapis Pijat?

Sebelum melayani terapis tersangka, korban sempat chatting dengan S. Korban memberi alamat sesuai pesanan.

Editor: Dewi Agustina
Firman Rachmanuddin/Surya/Luhur Pambudi
Mahasiswa di Surabaya jurusan Teknik Sipil pembunuh wanita terapis pijat panggilan mengaku marah setelah bayar Rp 900 ribu pakai uang SPP kuliah, cuma digituin saja. 

"Di telepon lagi sudah tidak aktif," katanya.

Pelaku Tampak Tenang

Dari kecurigaan itu, S mendatangi alamat tersangka sesuai dengan pesan Whatsapp yang diberikan korban sebelum tewas.

Ketika S datang ke rumah kontrakan tersangka, S ditemui langsung oleh Yusron.

Dalam percakapan itu, Yusron terlihat tenang. Tersangka menjawab jika korban sudah pergi dari tadi dijemput oleh seseorang menggunakan motor.

"Sempat berinteraksi. Tersangka menyebut jika korban sudah meninggalkan rumahnya. Padahal saat itu, korban sudah tak bernyawa di dalam kamar," lanjutnya.

Baca: Harga Emas Jumat, 19 Juni 2020 Turun Jadi Rp 895.000 per Gram, Berikut Rinciannya

Sudah 5 Kali Bertransaksi

Hasil pemeriksaan terbaru, Yusron mengaku sudah lima kali melakukan transaksi dengan para terapis wanita panggilan melalui akun twitter.

Ia mengaku lebih tertarik dengan wanita yang memiliki rentan usia lebih tua dengannya.

Dalihnya, kerap menonton video dewasa hingga menjadi fantasinya.

"Karena fantasi saja. Memilih yang lebih tua usianya dari tersangka," lanjut Agung.

Ditolak Bersetubuh

Diberitakan sebelumnya, Monik, terapis panggilan ditemukan tewas di dalam kardus kulkas dengan kondisi bersimbah darah.

Korban tewas setelah ditusuk empat kali di bagian leher bawah telinganya hingga kehabisan darah.

Motif pembunuhan itu diketahui setelah tersangka berhasil ditangkap tak sampai 24 jam dari kejadian.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved