Minggu, 24 Agustus 2025

Warga di Ambon Tolak Rapid Test dan Blokade Jalan: Kampung Ini Bukan Kampung Virus

Dalam aksi itu, sejumlah warga juga menyampaikan alasan penolakan mereka sambil membentangkan sejumlah pamflet kepada tim medis.

Editor: Ifa Nabila
Tribunnews/Jeprima
Petugas medis menunjukkan sample diagnosis rapid test Covid-19 yang diselenggarakan oleh PT Agung Podomoro Land Tbk untuk pegawai Central Park, Jakarta Barat, Selasa (16/6/2020). Melalui kegiatan rapid test ini diharapkan seluruh karyawan di pusat-pusat perbelanjaan dapat lebih terpantau kesehatannya, serta pengunjung semakin merasa lebih aman dan tak khawatir selama berada di area pusat perbelanjaan. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Warga kawasan Pohon Mangga, Air Salabor, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Maluku menolak tim medis yang hendak melakukan rapid test, Sabtu (20/6/2020) siang.

Penolakan rapid test itu dilakukan dengan cara memblokade jalan.

Jalan menuju kawasan tersebut ditutup dengan tumpukan kayu, bangku, dan seng.

Dalam aksi itu, sejumlah warga juga menyampaikan alasan penolakan mereka sambil membentangkan sejumlah pamflet kepada tim medis yang berusaha bernegosiasi dengan warga setempat.

Baca: Biaya Rapid Test Covid-19 di Indonesia Dikeluhkan Mahal, Bagaimana dengan di Luar Negeri?

Baca: Warga di Ambon Tolak Rapid Test, Lakukan Demo hingga Blokade Jalan Kampung

“Tidak perlu ada rapid test di sini, kita semua di sini sehat. Kampung ini bukan kampung virus,” kata warga dalam aksi tersebut.

Kepala Pemuda kawasan Pohon Mangga, Air Salobar, Muhamad Borut mengatakan, penolakan warga terjadi lantaran warga percaya bahwa mereka pasti akan langsung positif corona dan akan dikarantina.

“Masyarakat berpikirnya begitu, kalau di-rapid test pasti positif, karena memang yang mereka tangkap dari Gugus Tugas selama ini yang disampaikan itu hasil rapid test positif sekian dan bukan hasil rapid test reaktif," kata Borut.

Menurut Borut, upaya rapid test di kawasan itu dilakukan tim medis setelah 6 orang warga positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil swab.

Baca: Selama Pandemi Covid-19, Beberapa Maskapai Hapus Layanan Minuman Beralkohol untuk Penumpang

Baca: Sebaran Covid-19 Merata di Wilayah Indonesia,Akses Mendapatkan APD Makin Sulit

“Ada 6 di sini yang positif Covid-19 berdasarkan swab, lalu tim medis komunikasi dengan kami tokoh-tokoh masyarakat di sini untuk rencana rapid test dan kami sangat membuka ruang, cuma warga menolak,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy sangat menyayangkan sikap penolakan yang dilakukan warga terhadap tim medis tersebut.

“Ini sangat kami sesalkan sekali. Saya tadi dapat laporan dari kepala puskesmas ada penolakan itu, saya lalu komunikasi dengan Babinsa dan Babinkantibmas serta tim medis untuk mundur saja, nanti kita lihat bagaimana lagi,” kata Wendy saat dikonfirmasi.

Menurut Wendy, pihaknya sebenarnya sudah memberikan sosialiasi kepada warga setempat untuk rencana rapid test.

Bahkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat.

“Contoh seperti yang di Keluarahan Silale, keluarga yang kita mau rapid test waktu itu yang ikut demo bersama warga, ternyata setelah rapid test hasilnya positif, jadi upaya kami ini demi kepentingan banyak orang,” kata Wendy. (Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Rapid Test, Warga di Ambon Demo dan Blokade Jalan"

 
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan