Minggu, 14 September 2025

Wakapolres Karanganyar Diserang

Karyono Baru Setahun Bebas, Sempat Menghilang Hingga Akhirnya Tewas Saat Menyerang Wakapolres

Karyono hanya beberapa bulan tinggal bersama ibunya. Pada akhir tahun 2019, Karyono kembali menghilang dan pergi dari rumah.

Editor: Dewi Agustina
Tribunsolo.com/Agil Tri
Polisi sekaligus driver atau sopir Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni yakni Bripda Hanif Ariyono meninggalkan RSUD Karanganyar di Jalan Laksda Jalan Yos Sudarso, Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar sekira pukul 17.06 WIB, Minggu (21/6/2020). 

Tidak banyak tetangga yang akrab dengan Karyono.

"Yang sering berbincang dengan Karyono ya saya, karena memang rumahnya dekat. Kalau sama orang lain, kalau enggak ditanya ya diam," katanya.

Ia mengatakan, Karyono sempat bekerja sebagai penjaga kolam ikan di dekat rumah. Namun tidak lama karena dia kerap bepergian ke luar pulau.

Didit menambahkan, sejumlah warga berharap agar jenazah Karyono tidak dimakamkan di Madiun, karena saat ini masih masa pandemi Corona.

Ia juga sudah mendapat informasi, jenazah Karyono akan dimakamkan di Jawa Tengah.

"Baru saja saya dapat informasi, jenazahnya akan dimakamkan di Jawa Tengah. Tidak di Madiun," ujarnya.

Ambil Sampel Darah Ibu

Tim Densus 88 Mabes Polri dibackup oleh Tim Inafis dan Satreskrim Polres Madiun mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, pada Minggu (21/6/2020) sore.

Rumah tersebut merupakan rumah milik keluarga terduga pelaku penyerangan polisi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca: Bupati Karanganyar Angkat Suara Soal Penyerangan yang Menimpa Wakapolres

Baca: Pengamat Terorisme Menduga Penyerang Wakapolres Karanganyar Masuk Jaringan Bom Thamrin

Tim Densus 88 mendatangi rumah di Perumahan Mojopurno untuk mengambil sampel darah dari ibu terduga pelaku, untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.

Kedatangan Tim Densus 88 Mabes Polri untuk mengambil sampel darah ibu terduga pelaku.

Tim Inafis mengambil sampel darah ibu terduga pelaku bernama Pratiwi (74), untuk dicocokkan dengan Karyono Widodo.

"Kami hanya backup saja, yang memiliki kewenangan dari Densus," kata Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto.

Sementara itu, adik kandung Karyono Widodo, bernama Rohman, juga membenarkan rumahnya didatangi polisi dan mengambil sampel darah ibunya. Ia mengaku memiliki empat saudara kandung dan satu di antara kakaknya bernama Karyono Widodo.

"Iya, ibu dimintai (sampel darah) oleh tim inafis, untuk mencocokan DNA," kata Rohman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan