Pemilik Mesin Pengolah Plastik jadi BBM Tewas setelah Alatnya Meledak, Sampai Terpental 10 Meter
Satu orang tewas seketika seusai mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar meledak saat diuji coba di Dukuh Dagen RT 011 RW 004.
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Satu orang tewas seketika seusai mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar meledak saat diuji coba di Dukuh Dagen RT 011 RW 004, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Rabu (24/6/2020).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, satu orang tewas merupakan pemilik mesin yakni Edi Santoso (35) yang saat itu sekira pukul 12.30 tengah mengetes mesin pengolah sampah di permukiman warga tersebut.
Bahkan saking kerasnya, ledakan mesin dan getarannya terdengar hingga radius dua kilometer.
"Korban meninggal dunia, sang pemilik mesin," ungkap seorang warga sekitar kepada TribunSolo.com, Hermawan Sertyanto.
Baca: Pria di Surabaya Tergeletak 1 Jam Tanpa Pertolongan, Mulut Keluar Darah, Ternyata Korban Kecelakaan
Baca: Sosok Anastasia Tropitsel, Blogger Rusia yang Tewas di Bali karena Kecelakaan saat Kendarai Ninja
Adapun saat itu ledakan terjadi saat adanya percobaan mesin dilakukan pemilik saat 10 karyawannya tengah istirahat di salah satu rumah tak jauh dari mesin tersebut.
"Lantas mesin tersebut meledak dan korban juga terpental hingga 10 meter dan meninggal dunia di lokasi kejadian," akunya.
"Korban mengalami luka di bagian kepala dan perut," terang dia.
Dikatakan dia, mesin milik Edy merupakan usaha pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar yang ini sudah lama sekitar 3 tahun.
Setelah kejadian, aparat keamanan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Saat ini, jenazah Edi Santoso dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.