Kamis, 11 September 2025

John Kei Ditangkap

Soal Aksi John Kei, Debt Collector Ini Ungkap Filsafat dari Maluku: Kita Malu Melakukan yang Jahat

Pengusaha Jasa Keamanan Marsyel Ririhena turut menanggapi kasus premanisme yang dilakukan kelompok John Kei.

Editor: Tiffany Marantika Dewi
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
JUPAPRES PENYERBUAN - Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana bersama jajaran penjabat Polda Metrojaya yang terkait saat jumpres penyerangan yang melibatkan kelompok John Kei dan kelompok Nus Kei di Polda Metrojaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). 20 anak buah John Kei di tangkap di Bekasi setelah mengadakan penyerbuan ke Cluster Australia Green Lake City, Kota Tangerang, yang didahului dengan pembacokan yang mengakibatkan satu orang tewas. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha Jasa Keamanan Marsyel Ririhena turut menanggapi kasus premanisme yang dilakukan kelompok John Kei.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (25/6/2020).

Seperti diketahui, John Kei dan 29 anak buahnya ditangkap atas penyerangan rumah milik Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020).

Pengusaha Jasa Keamanan Marsyel Ririhena menanggapi penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei, dalam acara Rosi, Kamis (25/6/2020).
Pengusaha Jasa Keamanan Marsyel Ririhena menanggapi penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei, dalam acara Rosi, Kamis (25/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

 

Selain itu, pembacokan terhadap anak buah Nus Kei di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada hari yang sama juga diduga didalangi kelompok ini.

Menanggapi kasus tersebut, Marsyel menilai tindakan premanisme bisa memperburuk citra masyarakat Maluku, yakni daerah asal John Kei.

Diketahui usaha jasa keamanan milik Marsyel juga menyediakan jasa penagih utang (debt collector), yang disebut sebagai bidang yang sama dengan yang digeluti John Kei.

Meskipun begitu, Marsyel mengaku memiliki cara yang berbeda dan selalu mematuhi hukum.

Marsyel menilai masih banyak masyarakat Indonesia yang memiliki stigma buruk terhadap orang Indonesia Timur.

Ia menduga sudah ada persepsi negatif yang dilekatkan hanya dari penampilan masyarakat Maluku.

"Satu, mungkin mereka ada ketakutan dari sisi penampilan saja sudah takut," ungkap Marsyel Ririhena.

Baca Selengkapnya >>>

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan