Selasa, 26 Agustus 2025

Demi Sabu, Seorang Remaja di Palembang Tega Membegal Kakak Angkat, Korban Ditikan Hingga Tewas

Karena demi narkoba, seorang remaja di Palembang tega membegal kakak angkatnya sendiri.

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Rangga Baskoro
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Karena demi narkoba, seorang remaja di Palembang tega membegal kakak angkatnya sendiri.

Tak hanya membegal lelaki berusia 16 tahun bersama seorang temannya dengan keji membunuh sang korban.

MR (16) bersama seorang kawannya, Rohmadon Irwansyah (25) membunuh Khairuddin Saputra (33), lalu menjual sepeda motor korban dan hasilnya dibagi.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Naskah II, Lorong Padi, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (5/6/2020) lalu.

Korban tewas saat menjalani perawatan di rumah sakit setelah mengalami luka tusuk yang parah.

Adapun modus yang dilakukan kedua pelaku yakni dengan cara memberitahu korban ada lowongan pekerjaan.

Baca: Coba Gantung Diri Tapi Tidak Meninggal, Warga Sikka Ini Lalu Tikam Tubuhnya Sendiri

Baca: Kronologi Lengkap Mayat Dalam Kardus, Mahasiswa Kalap Tak Mau Bayar, Cekcok Lalu Tikam Sang Terapis

Baca: Mengaku Sebal, Pria di Kota Bambu Utara Tikam Ketua RT Hingga Tewas

Korban yang sudah lama tak bekerja, percaya dengan ucapan kedua pelaku hingga terjadilah peristiwa tersebut.

"Lalu kami ajak untuk bertemu dengan orang yang mau kasih dia kerja itu," kata MR di Mapolda Sumatera Selatan, Kamis (2/7/2020).

Namun, ditengah perjalanan korban langsung ditikam dari belakang oleh tersangka Rohmadon.

Kemudian korban jatuh tersungkur.

Kepada polisi, MR mengaku sebelum peristiwa penusukan itu.

Mereka awalnya meminta korban untuk turun dari motornya.

Namun, korban tidak mau.

"Rohmadon langsung menikamnya dari belakang, setelah itu dia jatuh. Dia memang kakak angkat saya," ujarnya.

Setelah itu, kata MR, Rohmadon langsung kabur.

Sementara ia sempat membawa kakak angkatnya tersebut ke rumah sakit tapi ditolak pihak rumah sakit.

"Maksud saya biar dirawat di sana, tapi tidak tahu ditolak rumah sakit. Jadi saya bawa lagi korban ke rumahnya. Saya tinggalkan di depan setelah itu saya tidak tahu lagi," jelasnya.

Kemudian oleh MR, sepeda motor milik korban dijualnya di kawasan Tangga Buntung, Palembang dengan harga Rp 1,5 juta.

Uang penjualan itu diberikan kepada Rohmadon sebesar Rp 500.000.

"Saya pakai uangnya untuk beli sabu, Rp 500.000 saya kasih ke Rohmadon," ungkapnya.

Sementara itu, Rohmadon mengatakan, tidak ada niat untuk membunuh korban.

Namun, karena korban melawan ia terpaksa membunuhnya.

Kata Romadhon, ide pembegalan itu ia rencanakan setelah mendapatkan informasi dari MR.

Sambungnya, aksi tersebut terpaksa ia lakukan karena terlilit utang Rp 800.000 kepada koperasi.

"Yang kenal dekat itu MR karena kakak angkat, tapi yang menusuk memang saya. Saya tidak ada niat mau membunuh, tapi karena korban melawan jadi terpaksa, "ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi menjelaskan, kedua pelaku ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga korban.

Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga berhasil menangkap kedua pelaku di kediamannya masing-masing.

Kata Suryadi, setelah melakukan aksinya.

Pelaku inisial MR sempat membawa korban ke rumah sakit usai dianiaya.

"Lalu diantar pulang ke rumah, karena dari rumah sakit menolak. Korban baru diketahui sekarat saat keluarganya keluar. Saat dibawa ke rumah sakit lagi meninggal," ungkap Suryadi.

Atas perbuatannya tersangka dikenakan pasal pasal 338 dan 365 KUHP tentang perampokan dan pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup. (Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pengakuan Adik yang Begal Kakaknya hingga Tewas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan