Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Di Makassar Sekelompok Siswa dari Keluarga Miskin Belajar Online di Kuburan, Simak Kisah Mereka

Kebijakan belajar online dari rumah diambil sejak pandemi virus corona (covid-19) melanda Indonesia.

Editor: Willem Jonata
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan belajar online dari rumah diambil sejak pandemi virus corona (Covid-19) melanda Indonesia.

Hal itu dilakukan sebagai antisipasi menekan risiko penularan virus tersebut.

Namun, tidak semua anak dapat mengikuti belajar online

Sebagai alasan, mereka tak mempunyai ponsel pintar dan mampu mengisi kuota internet.

Kendala itu juga dialami anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kota Makassar.

Yang dialami anak-anak yang bermukim di pinggir kompleks kuburan atau tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadi, Makassar, misalnya.

Baca: Kisah-kisah Korban PHK di Masa Pandemi Virus Corona Berbuntut Aksi Kriminal

Baca: Kakek 60 Tahun di Aceh Jual Ganja tuk Berobat Sakit Jantung, Tak Sanggup Berdiri Saat Ditangkap

Kondisi anak-anak itu menggugah hati seorang anggota Polsekta Mamajang, Aiptu Paleweri, yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.

Paleweri kemudian menginisiasi penyediaan fasilitas internet di kompleks TPU Dadi hingga mendirikan tempat belajar bersama.

Kompleks TPU Dadi dipilih menjadi lokasi belajar karena daerah sekitarnya penuh dengan rumah penduduk.

Tak ada lagi lokasi untuk bisa mendirikan bimbingan belajar (bimbel).

Paleweri juga tidak segan mengeluarkan dana pribadi untuk membangun tempat tersebut, misalnya untuk tenda, kursi, meja, serta fasilitas internet.

Baca: Mempelai Pria Serahkan Mas Kawin Sandal Jepit dan Segelas Air Putih, Pernikahan Pasangan Ini Viral

“Saya lihat banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu, tidak bisa sekolah online. Orangtua mereka kesulitan membeli kuota internet sehingga saya memasukkan jaringan internet."

"Setelah ada internet, banyak anak-anak dari tingkat SD, SMP, dan SMA terpaksa duduk di atas kuburan sambil belajar."

"Jadi saya bersama warga sekitar kemudian mendirikan tenda dan membuat kursi serta meja,” ujar Paleweri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/7/2020).

Anak-anak yang mengikuti pendidikan berasal dari Kampung Tumpang, Kelurahan Maricaya Selatan.

Jumlahnya untuk murid SD sebanyak 26 orang, 24 siswa SMP, 7 siswa SMA, dan 4 anak putus sekolah.

“Mereka itu berbeda-beda sekolah. Jadi selain bisa menikmati wifi gratis, mereka juga ada yang bimbing dari senior-seniornya."

Baca: Di Sumenep Madura Ada Penjual Rujak Mirip Syahrini, Pembeli Sampai Antre

"Jadi murid SD diajar kakak-kakaknya yang sudah SMP dan SMA. Jadi mereka saling belajar dan mengajar. Saya dan beberapa masyarakat mengawasi dan ikut juga memberi pelajaran,” ucap Paleweri.

Seiring berjalannya waktu, ada banyak anak dari Kelurahan Mamajang Luar yang ikut belajar, sehingga total anak-anak yang belajar di TPU Dadi mencapai 80-an orang.

“Jadi waktu belajar online mereka ada, sama seperti jam sekolah mulai dari pagi sampai sore. Jadi ada anak yang masuk shift pagi dan ada yang shift sekolah sore.

Habis maghrib, belajar mengaji dilanjutkan.

Ada tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar yang membantu mengajar,” jelasnya.

Paleweri mengungkapkan, anak-anak tersebut tidak risih ataupun takut dengan situasi belajar di sekitar kuburan.

Mereka sudah terbiasa dengan situasi itu. Anak-anak tersebut bahkan siang dan malam lewat di TPU tersebut.

Ini karena jalan menuju rumah mereka harus melewati kuburan.

Lokasi pendidikan yang dia bangun juga membuat anak-anak saling peduli.

Misalnya ada anak yang tidak mempunyai ponsel pintar, maka anak yang memiliki akan meminjamkannya.

Paleweri tetap berupaya untuk membeli ponsel pintar agar bisa digunakan bersama. Jika sekolah online berakhir, dia akan tetap melanjutkan tempat belajar bersama itu.

“Saya sebagai anggota institusi Polri wajib membantu masyarakat. Apalagi dengan membantu orang lain, nilai pahalanya yang sangat besar,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Puluhan Anak Miskin Belajar di Kuburan karena Tak Bisa Sekolah Online, Ini Ceritanya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved