Selasa, 9 September 2025

Teriakan Histeris Datang dari Puskesmas di Bangkalan, Pembesuk Tewas Terkapar Berlumuran Darah

Insiden pembunuhan terjadi di Puskesmas Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (8/8/2020).

Editor: Ifa Nabila
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Lorong Puskesmas Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan, lokasi insiden penganiayaan yang menyebabkan korban Efendi meninggal dunia, Sabtu (8/8/2020) malam 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden pembunuhan terjadi di Puskesmas Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (8/8/2020).

Peristiwa itu diketahui setelah terdengar suara teriakan histeris dari Puskesmas.

Teriakan itu datang dari seorang pembesuk yang sudah terkapar bersimbah darah.

Sedangkan seorang pria lainnya masih berdiri dengan pisau berlumuran darah terhunus di tangannya.

Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah mengungkapkan, situasi malam itu sangat genting setelah terdengar teriakan dari kamar inap di bagian belakang.

"Petugas kami lari menjauh setelah melihat pisau dengan lumuran darah," kata Kepala Puskesmas Tanjung Bumi, Mutmainnah kepada Surya (grup TribunMadura.com), Minggu (9/8/2020).

Baca: Suasana Mencekam saat Pria Bangkalan Dibunuh di Puskesmas, Teriakan Histeris hingga Lumuran Darah

"Begitu juga dengan keluarga pasien, lari semua," ungkap dia.

Sebelum terdengar suara teriakan, tiga petugas sedang berada di ruang UGD karena ada pasien baru datang sekitar pukul 21.10 WIB.

Mutmainnah menjelaskan, suara teriakan histeris terdengar sekitar pukul 21.50 WIB.

Kegaduhan tersebut membuat para petugas medis bergegas menuju ruang rawap inap.

"Sebelumnya suasana sepi karena hanya ada satu pasien pria di ruang rawap inap," jelasnya.

Tak berselang lama, sejumlah anggota Polsek dan Koramil Tanjung Bumi tiba di lokasi.

Setelah Supriyadi dapat dikuasai aparat, lanjut Mutmainnah, pihaknya membawah tubuh Efendi ke ruang UGD.

"Pendarahannya masif, seperti air dari kran. Tdak tertolong karena sudah tidak ada denyut nadi," kata dia.

"Mungkin luka tusuk itu mengenai paru atau jantung. Keluarga menolak tindakan otopsi," pungkasnya.

Baca: Cemburu Berujung Aksi Pembunuhan di Puskesmas Tanjung Bumi Bangkalan, Berikut Kronologi Kejadiannya

Kapolsek Tanjung Bumi, Iptu Puji Purnomo mengungkapkan, korban penganiayaan yakni Efendi (40) warga Kecamatan Tanjung Bumi.

Sedangkan pelakunya, Supriyadi (41), warga Desa Paseseh, Kecamatan Tanjung Bumi.

"Korban menderita luka tusuk di dada bagian kiri dan nyawanya tidak tertolong," ungkapnya kepada Surya.

Ia menjelaskan, insiden pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Pelaku Supriyadi saat itu tengah menjaga orang tuanya yang tengah dirawat.

"Korban kemudian datang bersama rombongan, berniat membesuk orang tua pelaku," jelas Puji.

Melihat korban datang, lanjutnya, seketika pelaku langsung emosi.

 Supriadi lantas mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggang kirinya.

"Pelaku langsung menusukkan pisau ke korban yang tengah duduk di lorong puskesmas," papar Puji.

Mengetahui korban terkapar dan meninggal dunia, pelaku langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Tanjung Bumi.

Puji menyatakan, hasil pemeriksaan diketahui pelaku merasa cemburu.

Beberapa hari sebelumnya, pelaku memergoki istrinya mengobrol berduaan bersama korban di dekat rumahnya.

"Ketika pelaku menghampiri, satu (korban) nya lari dan satu (istri) nya masuk kamar," pungkas Puji.

Polisi menyita barang bukti sebilah senjata tajam berupa pisau sepanjang 22 sentimeter berlumur darah lengkap dengan selongsong dan pakaian korban. (Surya/Ahmad Faisol)

 Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Suasana Mencekam di Puskesmas Tanjung Bumi Bangkalan, Teriakan Petugas Medis hingga Lumuran Darah

 
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan