Virus Corona
Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkab Deliserdang Akan Gelar Tes Swab Besar-besaran
Terus meningkatnya kasus Covid-19 membuat Pemkab Deliserdang akan melakukan swab besar-besaran
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Terus meningkatnya kasus Covid-19 membuat Pemkab Deliserdang akan melakukan swab besar-besaran dalam waktu dekat.
Langkah ini akan dilakukan setelah ada petunjuk Kementerian Kesehatan terkait situasi perkembangan virus corona di Kabupaten Deliserdang.
Setiap hari kasus Covid-19 pun terus bertambah di Deliserdang dan dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Deliserdang mencatat sudah ada 610 kasus.
Kadis Kesehatan Deliserdang, dr Ade Budi Krista menyebut saat ini pihaknya terus menggodok untuk persiapan pelaksanaan swab massal tersebut.
Baca: Kejati Sumut Tidak Lockdown Meski Dua Jaksa dan Tiga Pagawainya Terpapar Covid-19
Mulai dari hal pembiayaan dan waktu pelaksanaan terus digodok.
Disebut, dalam waktu 80 hari direncanakan ada 12 ribu orang yang di swab.
"Jadi yang mau kita lakukan ini bukan rapid test lagi tapi swab massal.
Petunjuk dari Kemenkes seperti itu, Deliserdang supaya bisa kita mengindentifikasi kasus-kasus positif covid-19 mestinya dilakukan swab terhadap 1 persen dari jumlah penduduk.
Baca: Naik jadi 1.693 Pasien Positif Covid-19 per 11 Agustus, Total Kasus Terkonfimasi 128 Ribu Orang
Kita memang sudah melakukan swab dari dulu tapi jumlahnya masih kurang,"ujar dr Ade Budi Krista Selasa, (11/8/2020).
Karena jumlah penduduk Deliserdang sekitar 2 juta orang, lanjut dr Ade maka dari satu persennya itu sekitar 20 ribuan.
Selama ini yang sudah di swab jauh jumlahnya dari itu.
Disebut hntuk perhari harusnya minimal ada 319 orang yang bisa dilakukan swab.
Baca: Presiden Saksikan Penyuntikan Perdana Uji Klinis Vaksin Covid-19
"12 ribu orang yang akan di swab nanti diambil dua kali sehingga akan Ada 24 ribu swab.
Rumah sakit kita (RSUD Deliserdang) saat ini lagi diupayakan juga PCR bisa sampai 300 dalam satu hari.
Kalau memang sudah bisa nanti baru kita mulai,"kata dr Ade.