Minggu, 7 September 2025

Berita Viral

VIRAL Seorang Pejuang Kemerdekaan Kini Berjualan Mainan di Pinggir Jalan, Begini Kisahnya

Baru-baru ini, kisah seorang pejuang kemerdekaan yang kini berjualan mainan viral di media sosial.

Dokumentasi Ahmad Thoric
Pak Min, seorang pejuang kemerdekaan yang kini berjualan mainan di Kota Solo. 

Antek-antek tersebu mudah dikenali karena selalu membawa kaca di genggaman tangannya.

"Tugasnya waktu itu, jadi Belanda itu kata beliau juga punya antek-antek orang Indonesia, antek antek itu bawaannya gampang banget."

"Kalau tangannya ada cermin, genggam cermin. Itu fungsinya ngasih kode ke Belanda daerah tersebut kalau sudah dipantulkan sinar dari cermin nanti nggak begitu lama ada pesawat Belanda nge-bom wilayah tersebut."

"Nah ceritanya beliau itu, beliau men-survey kayak gitu," papar Thoric.

Kepada Thoric, Pak Min menceritakan, dulu hampir setiap hari ia melihat mayat tergeletak di pinggir jalan.

Baca: Viral Kritikan Siswa SMA soal Pembelajaran Jarak Jauh: Terkendala Gadget, Kuota, hingga Sinyal

"Beliau itu menceritakan, 'dulu itu setiap hari di daerah Donohudan tempatku itu 15-20 orang itu pasti ada mayat-mayat di pinggir jalan'," jelas Thoric menirukan ucapan Pak Min.

Kemudian saat terjadi peristiwa G30S PKI, Pak Min tak ikut berperang karena ia sudah bekerja di Jakarta.

Namun, adanya peristiwa tersebut membawa dampak untuk pekerjaan Pak Min, semua proyeknya terpaksa berhenti dan ia akhirnya memutuskan pulang ke Solo.

"Waktu peristiwa G30S PKI beliau ada di Jakarta, karena resesi kemelut seperti itu akhirnya beliau pulang ke Solo."

Di Solo, Pak Min bekerja di Dinas Pekerjaan Umum (DPU), namun karena gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat itu kecil, akhirnya ia banting setir ke dunia usaha.

Kemudian, pada tahun 1970an, Pak Min menekuni usaha berjualan lampu semprong.

Baca: VIRAL Video TikTok Tunjukkan Bangunan Rumah Gepeng, Ternyata Isinya di Luar Bayangan!

Baca: Viral di Medsos, Penampakan Awan Raksasa Menyelimuti Seperti Tsunami di Meulaboh

Karena usahanya itu, ia juga dijuluki Pak Min Semprong.

Namun, usaha itu hanya berjalan 10 tahun, lampu semprong mulai meredup tergantikan dengan lampu PLN.

Pak Min akhirnya memutuskan untuk berjualan mainan hasil buatan tangganya sendiri.

"Aku sempat beli mainannya itu memang handmade beneran jadi jangan tanya kualitasnya, ya kualitas Pak Min aja."

"Pak Min itu jualan pistol-pistolan sama pesawat dari gabus (handmade), yang lain kulakan seperti celengan, topeng dan lain lain," kata Thoric.

Thoric yang merupakan konten kreator mengatakan, harga mainan yang dijual Pak Min bervariatif, mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 20 ribu.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan