Seorang Ayah Gantikan Wisuda Putrinya yang Tewas Kecelakaan, Korban Raih IPK 3,90 di UIN Makassar
Muh Arif Bochari (52) menumpahkan air mata menggantikan putrinya mengikuti prosesi wisuda yang berlangsung di UIN Makassar.
Editor:
Miftah
Menurut Bochari, pada tanggal 24 Mei 2020, sang anak pergi membesuk temannya di puskesmas, lalu pergi berziarah ke rumah nenek di Kecamatan Bontobahari Bulukumba.
Sebelum meninggalkan rumah, Bochari melihat Musdalifa memeluk erat ibunya.
Memang hari itu Musdalifa terlihat sangat cantik sehingga tak henti-hentinya Asniar memberikan pujian.
"Usai memeluk ibunya dan bersalaman dengan keluarga. Musdalifa pamit," kata Bochari.
Ketika itu, Musdalifa dibonceng temannya bernama Ana.
Mereka pergi untuk menjenguk temannya di puskesmas.
Setelah dari sana, lalu menuju ke rumah nenek.
Namun, di perjalanan ke rumah nenek, Ana menghindari jalanan rusak di Desa Garangta, Kecamatan Ujungloe Bulukumba.
Tiba-tiba Musdalifa jatuh sendiri.
"Saat itu mendengar kabar buruk kalau anak jatuh, saya ke lokasi bersama keluarga," tuturnya.
Musdalifa sempat dilarikan ke RSUD Bulukumba.
Darah terus mengalir keluar dari mulutnya.
Beberapa saat kemudian Musdalifa mengembuskan napas terakhir.
Kini, Bochari hanya bisa mengenang anak yang diakui tegas itu.
Bochari juga menuturkan bahwa demi biaya kuliah Musdalifa, ia rela menggadaikan kebunnya.
"Saya ini hanya petani kebun yang tidak luas itu digadaikan untuk biaya Musdalifa dan keenam adik-adiknya, serta untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Diketahui, Musdalifa lahir di Bulukumba pada 27 Mei 1999 dan meninggal dunia pada 24 Mei 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Mampu Tahan Air Mata, Ayah Gantikan Wisuda Putrinya yang Meninggal karena Kecelakaan"