Sabtu, 13 September 2025

FAKTA Ibu dan Pacar Siksa Anak Kandung Usia 5 Tahun hingga Patah Tangan, Ternyata Pecandu Sabu

Nasib malang dialami seorang gadis cilik berinisial L (5), warga Bamaang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

pixabay.com
Ilustrasi kekerasan. Seorang dosen tega menikam mahasiswinya yang juga pacarnya lantaran lamarannya ditolak. 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib malang dialami seorang gadis cilik berinisial L (5), warga Bamaang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

L menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri, Hy alias Y.

Kekerasan juga kerap dilakukan St alias A, yang merupakan kekasih sang ibu.

Peristiwa ini terbongkar pada Minggu (23/8/2020), saat L ditinggalkan Hy dan St di sebuah warung di Kecamatan Bamaang Sampit.

Ditemukan seorang penjual gorengan

Dilansir TribunKalteng.com, saat ditinggalkan di warung, L ditemukan oleh seorang penjual gorengan.

L berjalan sendirian di warung di pinggiran Jalan Kopi Selatan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit dalam keadaan tubuh luka lebam.

Di beberapa bagian tubuh L banyak terdapat luka memar diduga bekas pukulan.

Baca: Kronologi Bocah 5 Tahun di Kalimantan Disiksa Ibu Kandung dan Pacarnya

Baca: Ibu Kandung dan Pacarnya Sering Siksa Anak Balita, Ternyata Tersangka Doyan Nyabu

Saat disambangi warga, L tampak seperti orang bingung yang ditinggalkan oleh sang ibu.

Dia mengaku, bahwa luka pukul hingga lebam di badannya adalah perbuatan A.

"Aku tadi disuruh menunggu di sini tadi mama dan A di situ," ujarya sambil menunjuk lokasi pinggiran jalan Kopi pertama kali dai ditemukan warga setempat.

Dibantu pacar pukuli korban hingga patah tangan

Petugas Kepolisian Resor Kotawaringin Timur mencatat, setidaknya terjadi tiga kali penganiayaan terhadap L oleh ibu kandungnya, Y dan kekasih sang ibu, A.

"Pertama pada Senin 17 Agustus sekira pukul 22.00 WIB, pelakunya adalah A yang marah karena L tidak kunjung tidur."

"A mencubit korban sebanyak lima kali di bagian punggung dan paha hingga korban menangis."

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. (Kompas.com/ERICSSEN)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan