Keluarga Bongkar Makam Pasien Covid-19, Jenazah Dipindahkan, Hasil Tes Swab Ternyata Negatif
Satu makam pasien Covid-19 di Lubuklinggau dibongkar dan dipindahkan. Berdasar hasil swab jenazah yang dimakamkan dinyatakan negatif.
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM- Keluarga di Lubuklinggau bongkar lagi makam kerabatnya yang dikuburkan dengan protokol Covid-19.
Hasil tes swabnya ternyata negatif corona.
Satu makam pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau dibongkar dan dipindahkan oleh pihak keluarga.
Pembongkoran makam tersebut dilakukan oleh pihak keluarga karena jenazah yang dimakamkan di tempat itu berdasarkan hasil tes swab negatif Covid-19.
Kabid Penerangan Jalan Umum, Pemakaman, dan Pertamanan (PJUPP) Disperkim Kota Lubuklinggau, Misno, mengatakan pembongkaran dilakukan pihak keluarga beberapa waktu lalu setelah hasil tes swab negatif.
"Kemarin, jumlahnya 12 orang dimakamkan, satu diantaranya dipindahkan oleh pihak keluarga, untuk saat ini sisanya 11 makam lagi," kata Misno, Kamis (10/9/2020).
Misno menyampaikan, bahkan rencananya dalam waktu dekat ini ada satu makam lagi yang akan dipindahkan oleh pihak keluarga ke tempat pemakaman umum tempat tinggal mereka.
"Waktunya tidak tahu, tapi yang jelas katanya mau dipindahkan juga karena negatif Covid-19, ditambah mereka malu dengan warga desanya.
Akhirnya mereka memilih untuk dipindahkan. Kalau tidak salah mau dibawa ke Tugu Mulyo," ungkapnya.
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 10 September 2020: Tambah 3.861 Kasus, Total 207.203 Positif
Baca: Sempat Ketemu Menteri KKP Edhy Prabowo, Bupati Berau H Muharram Kini Positif Corona
Misno mengaku, proses pemakaman Covid-19 di Kota Lubuklinggau sudah sesuai dengan petunjuk MUI, untuk itu tidak perlu dilakukan pembongkaran karena prinsipnya sudah sama-sama menghadap kiblat.
"Cuma kemarin arah kepala atau kaki terbalik, tapi arah kiblatnya sama, selanjutnya setelah kejadian istrinya pak Endang kami sudah memperhatikan masukan MUI dan akan mengubahnya," paparnya.
Menurutnya, sedikit kesalahan selama ini karena proses pemakaman dilakukan oleh tim khusus baik dari Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), Damkar, Kepolisian dan TNI.
"Kami hanya menyediakan tempatnya dan lobangnya itu, untuk penguburannya dilakukan secara bergilir baik itu Pemkot, Kepolisian dan TNI, atau dibagi tiga kelompok," ungkapnya.
Misno juga menyampaikan, selama ini proses penggalian makam jenazah Covid-19 dilakukan dengan dua sistem, pertama pakai alat berat atau pakai ekskavator, dan kedua dilakukan secara manual.
"Selama ini eskavator meminjam dari PU dan DLH, namun kedua -keduanya saat ini sedang rusak dan tidak bisa digunakan karena rusak.