Kamis, 11 September 2025

Heboh Paguyuban di Garut Cetak Uang Kertas dan Ubah Lambang Negara, Berikut Pengakuan Pimpinannya

Paguyuban Tunggal Rahayu yang berpusat di Garut, Jawa Barat, menjadi sorotan karena dinilai telah mengganti lambang negara, Garuda Pancasila.

Editor: Adi Suhendi
Firman Wijaksana/Tribun Jabar
Pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu, Prof Dr Ir Cakraningrat alias Sutarman menjalani pemeriksaan di Mapolres Garut, Kamis (10/9/2020). 

Pendirian paguyuban dilakukan setelah Sutarman mendapat sejumlah titel pada 2017.

"Ada 13 ribu anggota di 34 provinsi. Saya pokok utama sebagai pimpinan pusat ampera," ucap Sutarman di Mapolres Garut, Kamis (10/9/2020).

Sutarman menampik jika organisasinya itu merupakan kerajaan.

Baca: Ormas di Garut Ubah Lambang Negara, Kepala Burung Garuda Dipasangi Mahkota, Uang Rupiah Diedit

Ia menyebut paguyuban itu sebagai sebuah perkumpulan.

Tujuannya untuk menyatukan silsilah keluarga anak bangsa.

Ia juga menyebut dirinya sebagai konsorsium induk.

Tak hanya itu, Sutarman menjelaskan lebih lanjut soal istilah ampera yang ada di paguyubannya.

"Ampera itu perintisan. Jadi sebelum NKRI berdiri itu adalah ampera. Maksudnya itu perintisan atau asal usul," katanya.

Sebelumnya, Sutarman memenuhi panggilan Polres Garut untuk diperiksa sebagai saksi.

Sutarman datang mengenakan jaket loreng, celana putih, dan peci hitam.

Di bagian belakang jaket tertulis 'Tri Komando Rakyat Nusantara'.

Diperiksa polisi

Pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu, Cakraningrat alias Sutarman diperiksa polisi hari ini.

Sutarman baru diperiksa sebagai saksi dalam kasus penipuan dan terkait paguyuban.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, mengatakan, sejak beberapa hari lalu pihaknya sudah mengirim surat pemanggilan kepada Sutarman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan