Berita Viral
Bocah Pengemis Pukul Kaki Pengendara Motor karena Tak Diberi Uang, Psikolog Ungkap Keprihatinan
Psikolog Hudaniah, menananggapi video viral seorang bocah mengemis di lampu merah.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Tiara Shelavie
"Mempekerjakan anak di bawah umur itu jelas ada Undang-Undangnya ya."
"Ini jelas (salah) karena anaknya di bawah 5 tahun kemudian harus melakukan aktivitas yang menghasilkan uang di jalanan, di tempat yang sangat tidak layak."
"Dia tidak aman, nah inilah yang menimbulkan agresifitas di anak juga, cara menyelesaikan masalah ketika apa yang dia targetkan itu tidak terpenuhi," paparnya.
Baca: Viral, Odading Mang Oleh Antre Pembeli, Biasa Jual 25 Kg Sekarang 200 Kg, 11 Anaknya Bantu Jualan
Baca: Viral di Medsos, Kucing Ini Bermain Piano untuk Memberitahu Pemiliknya Bahwa Ia Lapar
Yang pasti, kata Hudan, harus dicari tahu bagaimana orangtua bocah tersebut serta masyarakat setempat.
Selain itu juga peran pemerintah, dalam hal ini adalah dinas sosial setempat.
"Meskipun kalau kita perhatikan, upaya-upaya pemerintah itu sudah cukup baik."
"Cuma mungkin dengan situasi-situasi perkembangan saat ini tidak cukup tepat untuk penanganannya dengan keadaan," tandasnya.
Viral di Media Sosial
Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah mengemis di lampu merah viral di media sosial.
Namun, video tersebut berhasil membuat warganet merasa kasihan sekaligus kesal.
Sebab, bocah laki-laki itu tampak marah hingga memukul kaki pemotor menggunakan kemoceng lantaran tak diberi uang.
Pengunggah video itu mengatakan, saat itu dirinya baru saja pulang les dan tak sengaja melihat ada anak kecil mengemis di lampu merah.
Ia menjelaskan, anak itu kemudian marah hingga memukul kaki pemotor lebih dari satu kali karena tak diberi uang.
Dalam video yang beredar di media sosial itu terlihat, pemotor kesakitan karena beberapa kali mengusap bagian kaki yang dipukul oleh bocah tersebut.
Setelah itu, bocah tersebut lantas pergi meninggalkan pemotor yang dipukulnya.
Baca: Viral Kisah Nenek 63 Punguti Sampah Pendaki di Merbabu, Hasilnya Dijual untuk Bersedekah