Jumat, 29 Agustus 2025

Polisi Amankan Asbak Rokok di TKP, Jejak Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Gadisnya Masih Misteri

Saat olah TKP, tim Inafis Satreskrim Polresta Pontianak mengamankan asbak rokok, sprei, sarung bantal yang terdapat bercak darah dan rambut korban.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Tim Inafis Satreskrim Polresta Pontianak saat melakukan olah TKP lanjutan kasus dugaan pembunuhan ibu dan anak di Jalan Tanjung Harapan Kecamatan Pontianak Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - SS (39) dan putrinya Geby (19) ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, di Kelurahan Banjar Serasan, Jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (23/9/2020) malam.

Ibu dan anak ini diduga kuat menjadi korban pembunuhan di rumahnya, Jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

Petugas Kepolisian langsung melakukan olah TKP guna mengumpulkan berbagai barang bukti atas kematian tak wajar SS dan putrinya GB (19).

Anggota Inafis Satreskrim Polresta Pontianak Kota melakukan olah TKP lanjutan pada Jumat (25/9/2020).

Kapolsek Pontianak Timur AKP Prayitno melalui Kasi Humas Iptu Iskak Pujianto mengatakan sekira pukul 09.00 WIB anggota Inafis Polresta Pontianak Kota hadir kembali ke TKP.

"Olah TKP lanjutan guna meyakinkan terhadap barang bukti maupun jejak-jejak pelaku yang mungkin masih ada yang tertinggal di TKP," ujarnya.

Saat olah TKP ini, tim Inafis Satreskrim Polresta Pontianak mengamankan asbak rokok, sprei, sarung bantal yang terdapat bercak darah dan rambut korban.

"Semuanya sudah diamankan namun bila masih terdapat barang bukti lain, maka bila perlukan tentunya tim inafis akan melakukan cek ulang ke TKP," tuturnya.

Kapolsek Pontianak Timur AKP Prayitno melalui Kasi Humas Iptu Iskak menjelaskan, dalam melakukan olah TKP perlu kejelian dan kecermatan agar tindak pidana menjadi terang dan jelas.

"Untuk itu saya berharap masyarakat agar tidak menyentuh TKP sebelum police line dibuka, bagi masyarakat yang punya informasi terhadap kasus ini alangkah baiknya disampaikan kepada kami dan identitas akan kami rahasiakan," ujarnya.

Baca: Fakta Ibu dan Anak Gadis Tewas Berlumuran Darah, Tak Ada Barang Hilang, Ayah Baru Mendadak Hilang

Minta Dibelikan Sepatu Baru

Air mata Herman tak berhenti menetes melihat jenazah putri tercintanya Geby (19) dan mantan istri inisial SS (39) terbujur kaku di Kamar Jenazah RSUD dr Soedarso Pontianak, Kamis (24/9/2020).

Herman mengaku sudah cukup lama tidak komunikasi dengan mantan istri.

Namun ia selalu rutin berkomunikasi dan bahkan bertemu secara fisik dengan sang putri.

"Terakhir ketemu itu saya sekitar awal bulan ini (September) sebelum saya berangkat ke Sandai, Kabupaten Ketapang," ujarnya.

Saat itu, sang putri sempat menginap di rumahnya yang berada di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Di malam sebelum ia pergi, putri kesayangannya itu membuatkannya semangkuk mie instan.

"Pas itu dia berpesan, hati-hati pak kerja di sana," kata Herman menirukan ucapan putrinya.

Saat bercengkrama bersama sang putri dan keluarga besarnya, Geby sempat mengutarakan keinginannya untuk dibelikan sepatu baru kepada Herman.

Mendengar permintaan itu, Herman menyanggupinya dan mengatakan akan membelikan sepatu untuk Geby sepulangnya bekerja dari Kabupaten Ketapang, Kalbar.

Setelah beberapa waktu bekerja, tepat di 23 September 2020 di hari sang putri ditemukan tewas, Herman memutuskan berhenti bekerja di pagi hari.

Ia menceritakan selama beberapa hari sebelum berhenti, perasaannya sangat tidak nyaman sehingga membuatnya sulit tidur.

Di tanggal 23 September itulah Herman memutuskan berhenti dan berencana kembali ke Kota Pontianak.

Baca: Tiga Hari Tak Bisa Dihubungi, Ibu dan Anak di Pontianak Ditemukan Tewas, Darahnya Sudah Mengering

"Saya ada firasat tidak bagus, saya tidak bisa tidur, bimbang, lalu saya telepon abang saya, bilang saya mau balik. Pas mau balik itu, saya telepon abang saya, Abang bilang, kalau Geby sudah 3 hari tidak bisa dihubungi. Sekitar pukul 10 malam itu pas mau pulang, saya dapat kabar anak saya sudah tidak ada," jelasnya.

Setelah itu, iapun langsung berangkat ke Pontianak. Sekitar pukul 09.00 ia baru tiba di Pontianak.

Dikatakannya, pihak keluarga telah bersepakat untuk memakamkan jenazah keduanya di pemakaman yang berada di Kecamatan Saya Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Hasil Autopsi

Jasad ibu dan anak warga Kecamatan Pontianak Timur, yang diduga menjadi korban pembunuhan diautopsi di RSUD dr Soedarso Pontianak, Kamis (24/9/2020).

Ahli Forensik Kalbar, dr. Monang Siahaan M. Ked (for) SpF menemukan sejumlah kejanggalan pada tubuh ibu dan anak ini.

"Pada jasad ibu ditemui kejanggalan dalam rongga kepala, lalu rongga dada sebelah kanan. Untuk si anak, didapati kejanggalan di kepala, dan rongga rahang kiri, di tubuh korban juga ditemui memar-memar," kata Dokter Monang ditemui di Kamar Jenazah RSUD dr Soedarso Pontianak.

Kejanggalan di bagian kepala diduga membuat kedua korban meninggal dunia.

Menurut Monang, berbagai kejanggalan yang ditemuinya saat autopsi tersebut disebabkan hantaman benda tumpul dan juga benda tajam.

"Kalau untuk jasad si ibu, itu dominannya senjata tajam. Kalau si anak lebih dominan ke senjata tumpul, walaupun ada tanda dari senjata tajam," katanya.

Baca: Seorang Ibu dan Anaknya Tewas di Dalam Kamar

Dari hasil autopsi tersebut, ahli forensik Kalbar itu mengatakan kedua korban telah meninggal lebih dari 18 jam jika dihitung mundur dari waktu ditemukan.

"Darah pada rambut korban sudah beku, mengikat menjadi anyaman yang susah dipisahkan. Jadi bukan baru meninggal, dan pada permukaan tubuhnya itu darah sudah mengering dan beraroma khas".

"Intinya dari hasil autopsi, efek dari penganiayaan tersebut lebih banyak dijumpai pada sang ibu," kata Monang.

Ke Mana Ayah Tiri Geby?

Suami SS atau ayah GB hingga kini masih dalam pencarian informasi karena hingga Kamis (24/9/2020) pagi WIB, belum diketahui keberadaannya.

Keduanya ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam rumahnya, di Kelurahan Banjar Serasan, Jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (23/9/2020) malam.

Keluarga korban menunjukkan foto Geby, gadis cantik yang ditemukan tewas mengenaskan bersama ibunya di Pontianak.
Keluarga korban menunjukkan foto Geby, gadis cantik yang ditemukan tewas mengenaskan bersama ibunya di Pontianak. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO)

Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin mengatakan, kedua korban diduga korban pembunuhan, di mana pada kedua korban terdapat luka pada bagian kepala.

Korban SS tergeletak di ruang tamu, sedangkan sang putri berada di ruang tengah rumahnya.

"Pertama kali yang menemukan adalah keluarga. Karena selama beberapa hari dihubungi tidak ada respons, padahal handphone putrinya aktif. Lalu keluarga datang ke sini, dan sampai di lokasi lampu dalam keadaan mati. Saat dihidupkan, diintip dari luar, korban sudah tergeletak, di ruang tamu," kata Komarudin.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara atau TKP, kedua korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari satu hari.

"Kalau dilihat dari kondisi jasad korban, dan bekas di TKP, diperkirakan satu atau dua hari korban sudah meninggal dunia," ujarnya.

Keluarga korban, Yogi menceritakan kronologi penemuan dua keluarganya tersebut.

Yogi mengatakan, sang ibu bernama Sumi alias Umi (40). Sedangkan, anak bernama, Geby berusia 19 tahun.

Diceritakan Yogi, pihak keluaga memang mulai merasa curiga karena Sumi dan Geby sudah tiga hari tak dapat dihubungi.

Kemudian, keluarga besar sepakat untuk berkumpul dan mendatangi rumah korban.

Rabu (23/9/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, dirinya bersama keluarga yang lain tiba di lokasi dan menemui sejumlah kejanggalan.

"Pas ngintip dari jendela lihat ada yang tergeletak," cerita Yogi kepada Tribunpontianak.co.id, di lokasi kejadian.

"Langsung bilang, dobrak saja. Pas didobrak sudah melihat Umi sudah meninggal. Posisinya si Geby di dalam kamar, Umi di luar, darahnya sudah kering. Sepertinya sudah lebih sehari," kata Yogi.

Yogi mengungkapkan korban tinggal di rumah itu bersama anak dan suami barunya yang biasa disapa Alau.

Baca: Duka Mendalam Istri Korban Pembunuhan di Tanah Karo, Suaminya Ditemukan Penuh Luka hingga Lebam

Namun, suami baru Umi tidak ada di tempat dan belum diketahui keberadaannya.

Setelah itu, ia pun langsung segera menghubungi petugas kepolisian.

Saat ini, sejumlah anggota keluarga korban yang berada di lokasi terlihat histeris mengetahui keluarganya meninggal tak wajar.

Mengetahui peristiwa ini, sontak ratusan warga pun memadati lokasi kejadian di tepi Jalan Harapan Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Cari Jejak Palaku Pembunuhan Ibu dan Anak, Tim Inafis Polresta Pontianak Lakukan Olah TKP Lanjutan

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan