Rabu, 3 September 2025

Suami dan Bayi Kembarnya Tewas Tertimbun Longsor, Maria Menangis Histeris saat Gendong Jasad Bayinya

Kisah duka seorang warga, Maria, yang ditinggalkan suami serta bayi kembarnya saat peristiwa tanah longsor.

Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
Operasi penyelamatan korban longsor oleh Tim SAR Tarakan di rt 17 Intraca Rawa Tarakan, 4 korban meninggal 4 selamat (Amir kepala kantor BASARNAS Tarakan) 

TRIBUNNEWS.COM - Kejadian tanah longsor di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, menyisakan duka mendalam di benak keluarga para korban.

Peristiwa nahas yang terjadi pada Senin (28/9/2020) dini hari tersebut telah merenggut nyawa suami dan bayi kembar seorang warga bernama Maria.

Maria, yang bisa menyelamatkan diri pun menangis histeris ketika mengetahui suami serta bayi kembarnya, Yohanes Dava Herianto dan Yohanes Davi Herianto tertimbun bangunan hingga tewas.

Padahal, dua bulan lagi, mereka berencana menggelar pesta ulang tahun untuk sang bayi kembar.

Baca: Ayah & Anak Kembarnya jadi Korban Tewas Bencana Tanah Longsor, Rencana Pesta Ulang Tahun Gagal

Tertimpa longsor saat anggota keluarga tertidur

Seorang tetangga yang juga membantu mengevakuasi jenazah, Matius menceritakan bagaimana peristiwa pilu itu terjadi.

Senin (28/9/2020) sekitar pukul 01.39 Wita, ketika warga tengah tertidur tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong.

Kerabat Maria saat itu berlari ke rumah Matius dan mengabarkan bahwa rumah Maria tertimbun longsor.

Di tengah guyuran hujan deras, Matius dan warga lainnya berlari untuk menolong Maria dan keluarganya.

Setibanya di rumah Maria, tampak longsoran tanah basah menimbun bagian kamar.

Rumah Maria yang tersusun dari kayu dan berdinding triplek ambruk tak bisa menahan reruntuhan tanah dari lereng bukit di dekat lokasi.

Maria histeris gendong jasad bayinya

Suasana malam itu kian menegangkan.

Maria terus beteriak histeris dan meminta warga menyelamatkan bayi kembar dan suaminya.

Matius pun akhirnya berhasil mengeluarkan salah satu bayi kembar Maria dari timbunan bangunan.

"Saya berdiri untuk menggali, puji Tuhan saya bisa mengeluarkan jasad bayi pertama dengan mengeluarkan kepalanya lebih dulu, sayang sudah tidak ada napasnya," tutur Matius.

Baca: Pesta Ulang Tahun Pertama Bayi Kembar Tinggal Cerita, Bersama Ayah Tewas Tertimbun Longsor

Melihat anaknya lemas tak bernyawa, Maria menangis sambil menggendong sang bayi dan berusaha membangunkan buah hatinya.

Tak lama kemudian, Matius mengeluarkan jasad bayi kedua.

Disusul kemudian, warga mengevakuasi jasad suami Maria dari tumpukan tanah.

Melihat tiga orang yang disayanginya tewas dini hari itu, Maria menjerit histeris dan pilu.

Baca: Jasad Ayah dan Anak Korban Tanah Longsor di Tarakan Ditemukan Berpelukan, Ibu Juga Tewas

Kini, Maria dan salah satu kerabatnya tinggal di rumah Matius.

Matius dan istrinya selalu berusaha menguatkan Maria yang hingga kini masih mengalami syok.

Lebih-lebih Maria dan suaminya telah merancang pesta ulang tahun pertama bagi bayi kembar mereka.

Keduanya bahkan telah mulai menata rumah untuk rencana tersebut.

"Memang sudah jauh-jauh hari mereka berniat itu, membuat ulang tahun satu tahun anak kembarnya," kata Matius.

Namun, Tuhan berkehendak lain.

Suami dan dua bayi Maria kini telah terbaring di pemakaman di Gunung Selipsi Kampung 1, Tarakan.

(Kompas.com/Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gendong Jasad Bayinya, Maria Menangis Histeris, Suami dan Anak Kembar Tewas Tertimbun Longsor"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan