Senin, 18 Agustus 2025

Penanganan Covid

Murah Meriah, Alat Pendeteksi Covid-19 'Made In' UGM Ini Perperkanalkan Saat Sowan ke Sultan HB X

GeNose merupakan alat pengendus yang diciptakan agar mampu mendeteksi Covid-19 pada seseorang.

Editor: Hendra Gunawan
istimewa
GeNose, Alat Deteksi Covid-19 dari UGM, 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) pantang mundur dan terus mengembangkan alat pendeteksi Covid-19, GeNose.

Sejumlah suara sempat meragukan keampuhan alat tersebut, akan tetapi Tim UGM meyakini, alat ini bakalan menjadi alat yang efektif mendeteksi wabah yang sedang melanda ini.

Sesuai namanya, GeNose merupakan alat pengendus yang diciptakan agar mampu mendeteksi Covid-19 pada seseorang.

Alat ini diklaim mampu mendeteksi virus dengan waktu singkat yakni cukup dengan 80 detik.

Baca juga: Berusia 14 Tahun, Putra Donald Trump Positif Covid-19, Tanpa gejala

"Meski ada yang menyangsikan, buat kami itu tak masalah. Karena itu haknya para ilmuwan. Karena akademisi kan budayanya harus seperti itu. Scaptis tapi tetap terbuka," kata salah satu perwakilan peneliti GeNose UGM, dr. Dian Kusumapramudya Nurputra, saat sowan kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Senin (12/10/2020) kemarin.

Ia berprinsip, dalam mengemukakan inovasi atau temuan baru, menurutnya perlu adanya kolaboratif, open minded, dasar latar belakangnya jelas, dan terakhir bukti.

Baca juga: Kemenkes: Cara Paling Sederhana dan Efektif Cegah Penularan Covid-19 Prilaku Cuci Tangan Pakai Sabun

Saat ini proses pengembangan temuannya telah mencapai tahap uji diagnosis yang menurutnya alat tersebut mampu mendeteski sampel sebanyak 100 tes.

"Nah bukti-bukti ini yang nantinya mampu menjawab keraguan beberapa kalangan," urainya.

Bahkan, proses uji diagnosis itu telah disebar ke sembilan rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY.

Baca juga: Update Covid-19 Global 15 Oktober 2020: Total Infeksi Dunia 38,7 Juta, Indonesia 344.749 Kasus

Proses bimbingan teknisnya juga sudah jalan.

Ia menegaskan, jika Surat Hasil Uji (SHU) telah disetujui oleh komite etik kedokteran dan instansi pendukung lain, diperkirakan pertengahan November nanti sudah mulai produksi.

"Ini sudah disebar semua untuk uji diagnosisnya ke sembilan rumah sakit rujukan. Kalau SHU-nya sudah keluar dan komite etik menyetujui, perkiraaan November sudah mulai produksi," tegas Dian.

Rencana tersebut masih akan berubah, lantaran menurut Dian, setelah uji diagnosis dan SHU keluar, timnya masih perlu presentasi lagi ke Kemenkes RI.

"Kalau Kemenkes bilang, oh alat ini sudah akurat. Maka surat izin edar akan dikeluarkan," urainya.

Ia menjelaskan, alat pengendus Covid-19 ini terbilang efisien dan terjangkau.

Karena untuk satu kali uji coba, Dian mengklaim biaya yang dikeluarkan hanya sebesar Rp15 ribu.

"Karena itu dari hembusan udara. Kemarin butuh plastik untuk menampung, itu tidak menjadi hambatan. Memang plastiknya yang kemarin mahal bisa Rp40 ribu.

Di sini kami ada pak Petrus dari PT.YPTI. Beliau kami minta mendesain plastik penampung udaranya lebih murah hanya Rp10 ribu. Jadi untuk sekali uji biayanya hanya Rp15 ribu,"terang dia.

Selain hal itu, menurut Dian hambatan yang paling besar adalah tapahan uji diagnosis dan kelayakan edarnya.

Namun demikian ia menganggap jika proses tersebut harus dilakukan sesuai prosedur.

"Justru hambatan besarnya di situ. Serangkaian proses uji harus dilalui. Tapi itu semua bisa dipercepat," sambung Dian.

Sejauh ini tim peneliti dari UGM tersebut masih menargetkan temuan teknologi saat ini hanya sebatas alat skrining.

"Untuk saat ini kami masih terlalu dini jika menyebut itu alat diagnosis. Karena kami bisa mengklaim itu kalau uji diagnosisnya keluar," ungkap Dian.

Ia menambahkan, sejauh ini tingkat akurasi alat hanya berupa akurasi mesin. Sedangkan untuk mencapai target diagnosis, tim kedokteran UGM pelu meningkatkan sensitifitas, spesifisitas dan aspek lainnya.

"Kami perlu itu, makanya ini dalam uji diagnosis tujuannya untuk mencapai sensitifitas," tuturnya. (Tribunjogja/Miftahul Huda)

Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:

- Wajib Memakai masker
- Wajib Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib Mencuci tangan dengan sabun

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sowan ke Sri Sultan HB X, FK UGM Kenalkan GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Murah Meriah

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan