Mengelandang di Banjarnegara, Deden Akhirnya Bisa Bertemu Keluarganya di Bandung Setelah 18 Tahun
Setelah sekitar 7 hari mendapatkan perawatan intensif, komunikasi Deden mulai terbangun dengan baik.
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzaki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Menemukan orang hilang bukan hal gampang apalagi orang yang hilang itu terganggu mentalnya.
Jangankan tahu alamat pulang, namanya sendiri bahkan lupa sehingga susah diketahui rimbanya.
Tentunya ini akan menyulitkan keluarga yang mencarinya.
Sesosok pria gelandangan tak asing bagi sebagian masyarakat Kecamatan Bawang.
Rambutnya panjang berantakan, kumis dan jenggotnya tumbuh acak-acakan.
Ia kerap mondar-mandir di jalanan dan hidupnya menggelandang tanpa tujuan.
Kulit legamnya yang keriput, serta rambutnya yang beruban menegaskan, pria itu telah cukup usia.
Baca juga: Gelandangan Tewas Tertabrak Kereta Api Dharmawangsa di Semarang, Kedua Kaki Patah
Logat Sunda yang masih kental menunjukkan ia bukan warga lokal.
Mungkin ia berasal dari tanah Sunda.
Tapi dimana alamat pastinya, tiada yang mengetahuinya.
Karena jawaban itu tidak pernah keluar dari bibirnya yang jarang bersuara.
Meski identitasnya tak jelas, pria itu tak dibiarkan terus merana.
Warga yang peduli mengusahakan agar pria itu mendapat perhatian.
Ketua Unit Reaksi Cepat Sarsipol, Program Kerjasama RS Islam dan Polres Banjarnegara, dokter Tegar Jati Kusuma menceritakan, pada Rabu (30/9), lalu, pihaknya mendapat laporan dari Pemerintah Desa Bawang.
Baca juga: Berkat TikTok, Pria Ini Temukan Ayahnya Jadi Gelandangan di Bawah Jembatan Setelah 2 Tahun Hilang