Senin, 8 September 2025

Pemprov NTB Lintasi Pegunungan Sumbawa 7 Jam Jalan Kaki Lihat Kondisi Warga

dalam setiap kunjungan jika di daerah tersebut tak ada hotel maka semua menyatu tidur bersama di Masjid

HO/dok.Pemprov NTB
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah memimpin Kepala Dinas dan pejabat Assisten di Pemprov NTB melakukan kunjungan kerja ke daerah terpencil di Sumbawa. 

Bang Zul memutuskan menempuh jalan itu. Bersama rombongan pejabat Pemprov NTB, Bang Zul harus melintasi jalan tanah berlumpur dan menyusuri hutan dengan berjalan kaki.

"Info awalnya hanya 2 jam jalan kaki. Tapi alhasil 7 jam melewati perbukitan, kebun kopi, tiga sungai, lembah dan tanjakan terjal itu kami tempuh dari Rarak Ronges menuju Matemega, Desa Marente," ujar Ridwan Syah.

Baca juga: Kunjungi Ponpes di NTB, Ini Pesan Khusus Menteri Agama

Selasa pagi 27 Oktober 2020, Gubernur Zulkieflimansyah memimpin rombongan. Malam sebelumnya, Bang Zul bersama para pejabat Pemprov bermalam di Masjid Desa Rarak Ronges.

Menginap di Masjid Desa biasa dilakukan Bang Zul dalam kunjungan kerjanya ke Desa terpencil di NTB. Agar lebih akrab dengan masyarakat dan menghilangkan sekat antara masyarakat dan pemimpin daerah. Bang Zul biasa menyebutnya sebagai Hotel Syariah Mandiri.

Ekspedisi dari Rarak Ronges menuju Dusun Marente di Desa Marente ditempuh dalam jarak sekitar 27 Km berjalan kaki. Waktu dibutuhkan sekitar 7 jam perjalanan.

Bang Zul mengaku terenyuh melihat kondisi masyarakat di Desa Rarak Ronges dan juga Desa Marente.

Rasa lelah sepanjang ekspedisi gila pun terobati setelah rombongan tiba di Matemega, sebuah dusun di ujung rimba, Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.

Bang Zul juga mensyukuri, perjalanan itu bisa membuktikan bahwa kawasan hutan dan keindahan alamnya masih sangat terjaga.

"Berjalan kaki 7 jam dari Desa Ronges ke Matemega memberikan banyak pelajaran bahwa betapa indahnya Alam kita kalau Hutan kita terjaga. Naik turun lembah, menyeberangi banyak sungai dgn air yg demikian jernih dan dingin membuat diri serasa di Surga. Tapi setelah 7 jam jalan kaki, yang paling melegakan adalah melihat ada kampung di ujung rimba," kata Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah.

Bang Zul mengatakan, yang menarik dari mengunjungi daerah-daerah terpencil bersama para Kepala Dinas adalah bahwa para Kepala Dinas jadi langsung melihat dan merasakan permasalahan masyarakat di lapangan.

Menurutnya, Karo Kesra langsung melihat dan membantu Masjid atau tempat keagamaan yang harusnya dibantu.

Kadis Permukiman bisa melihat jalan lingkungan yang harus segera diperbaiki dan mana rumah masyarakat yang harus dibantu dengan program layak huni.

Baca juga: 5.000 Rumah Tangga di NTB Belum Menikmati Listrik PLN, Sebagian Besar di Sumbawa dan Bima

Begitu juga Kadis PU melihat jalan, jembatan dan saluran irigasi. Dirut Bank NTB langsung melihat UMKM yang bermasalah dengan permodalan. Begitu juga dengan Kadis Pertanian dan Perkebunan, Kadis Perikanan, Kadis Peternakan dan lainnya.

"Dengan turun bersama, kami semua jadi kompak sebagai sebuah Tim. Tak ada kepura-puraan apalagi menjilat pada atasan untuk menjadi Yes Men. Dengan berjalan bersama, makan bersama, tidur bersama semua jadi kompak tanpa sekat sebagai saudara," katanya.

Bang Zul mengatakan, dalam setiap kunjungan jika di daerah tersebut tak ada hotel maka semua menyatu tidur bersama di Masjid.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan