Terkait Ambruknya Atap RSUD Ciamis, Penggunaan Atap Baja Ringan Jadi Sorotan
Ambruknya atap bangunan yang menggunakan rangka baja ringan ini sendiri bukan yang pertama kali terjadi.
Editor:
Hasanudin Aco
Pun demikian, jika memang benar peristiwa ini terjadi karena faktor alam.
Penyelidikan juga bisa terus dilakukan karena menurutnya, faktor force major seperti kejadian alam ini seharusnya bisa diantisipasi dengan perhitungan yang tepat.
“Seharusnya force major masih bisa diantisipasi. Karena itu si pelaku usaha, aplikator, maupun produsen seharusnya wajib melampirkan hitungan dia bagaimana. Rangka atap baja ringan, spesifikasi profilnya apa, dan spesifikasi ketebalannya berapa itu wajib dilampirkan, apabila konsultan juga salah dalam mempersiapkan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) dan pihak kontraktor hanya mengikuti RKS itu, maka unsur-unsur kesalahannya/ kelalaiannya di konsultan juga.” Jelasnya lagi.
“Saran dari saya pada dasarnya prosedur netral. Jadi tidak menjurus kepada siapa konsultannya. Tapi saya sarankan pemerintah dalam hal ini memilih konsultan dengan baik dan benar serta transparan. Bukan dari factor-faktor lain. Mereka harus melihat kapasitas dan kapabilitas, baik konsultan perencana maupun konsultan pengawas. Salah satu contoh yang paling bisa dilakukan adalah dengan melihat track record dari konsultan itu sendiri,” saran Nicolas.
Terakhir, Nicolas mewakili ARFI berharap agar masalah ini terarah ke depannya, harus ada efek jera baik kepada perencana aplikator maupun produsen yang ‘lalai’ dalam pelaksanaan konstruksi.
Harapannya baik konsultan, aplikator maupun produsen, mengikuti standarisasi yang sudah ada.
Ia menjelaskan, pada dasarnya ARFI berpihak pada keselamatan seluruh warga Negara Indonesia atau end user daripada konstruksi itu sendiri.
ARFI juga berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan di dunia konstruksi agar selaras dalam proses Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Kita membangun bangunan apapun harus diperhitungkan bahwa ada manusia yang tinggal di bawah sana yang bisa saja menjadi korban. Faktor keselamatan yang utama. Dalam hal ini RSUD (RSUD Ciamis), apalagi lagi covid begini, tenaga medis tenaga kesehatan adalah garda terdepan kita dalam melawan covid-19," katanya.
Kronologi dan korban
Diberitakan Tribun Jabar, atap gedung RSU Ciamis ambruk saat hujan gerimis mengguyur Senin (19/10/2020) pukul 21.30 malam. Sempat terjadi kepanikan di ruang UGD RSU Ciamis.
Seorang dokter jaga dan seorang satpam mengalami luka robek di pelipis dan hidung.
Juga seorang perawat dan seorang satpam terkilir, memar akibat kena benturan dan terinjak.
"Suasana tadi malam memang sempat membuat panik. Semua yang ada di lantai 1 ruang UGD berlarian menyelamatkan diri menyusul ambruknya bagian atap di lantai 2," ujar Direktur RSU Ciamis, Rizali Sofyan kepada Tribun, Selasa (20/10/2020).
Bagian atap lantai 2 Gedung UGD RSU Ciamis tersebut ambruk pukul 21.30 malam menyusul hujan yang mengguyur Ciamis sejak Senin (19/10/2020) pagi.