Nadiem Makarim Pastikan Pemulihan Sekolah Pascagempa di Palu Berjalan Lancar
Mendikbud Nadiem Makarim memastikan pemulihan sekolah pascagempa tahun 2018 lalu di Palu, Sulawesi Tengah berjalan dengan lancar.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim memastikan pemulihan sekolah pascagempa tahun 2018 lalu di Palu, Sulawesi Tengah berjalan dengan lancar.
Nadiem mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Kota Palu yang terdampak gempa cukup parah.
Menurutnya, proses pemulihan pascagempa berjalan lancar.
Pembelajaran dapat dilakukan oleh pihak sekolah untuk para siswa.
"Kementerian tidak punya kemampuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan kalau guru-guru dan kepala sekolahnya tidak bergerak duluan," ujar Nadiem melalui keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).
Baca juga: Kemendikbud Dukung Anak Berkebutuhan Khusus Berprestasi
Menurutnya, kerja keras pemerintah pusat dalam mewujudkan pendidikan yang baik tidak akan dapat berjalan tanpa bantuan dari pemerintah daerah, kepala sekolah, dan para guru.
"Asal mengikuti prinsip dasar merdeka belajar di mana kepala sekolah diberikan kemerdekaan dan guru-gurunya juga diberikan kemerdekaan untuk kata Nadiem.
Baca juga: Kemendikbud Gelontorkan Insentif Rp500 Miliar ke Kampus Negeri dan Swasta Lewat Competitive Fund
Pascagempa pada tahun 2018, SMK Negeri 8 Kota Palu tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan kelas darurat yang dibangun oleh Kemendikbud sebanyak enam unit, dan tiga unit dari swasta.
Pada kunjungan ini, Mendikbud berharap pembangunan sekolah oleh pemerintah bersama United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berjalan dengan baik.
"Semoga sisa pembangunan oleh UNDP sukses. Tolong beritahukan saya, kalau ada apa-apa lagi yang bisa dilakukan Kemendikbud," ujar Nadiem.
Baca juga: Kemendikbud Dorong Kolaborasi Semua Pihak Ringankan Beban Belajar Anak di Tengah Pandemi
Mendikbud juga melakukan diskusi bersama para pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) serta para guru terkait pembelajaran jarak jauh.
Lalu terkait penggunaan dana BOS, pengadaan alat informasi dan teknologi, guru ganda di SMK, guru garis terdepan, serta pengadaan gawai untuk program digitalisasi sekolah.