Diduga Kepikiran Denda Setelah Tabrak Fasilitas Kampung saat Mabuk, Pemuda Nekat Gantung Diri
Seorang pemuda di Sambaliung, Berau nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri setelah menabrak fasilitas kampung.
Editor:
Widyadewi Metta Adya Irani
Menurut keterangan kepala kampung, jika merusak fasilitas kampung maka akan dikenakan denda berupa perbaikan yang telah dirusak.
“Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, maka kami simpulkan korban mengakhiri dirinya karena depresi setelah menabrak fasilitas kampung, dan diketahui bahwa korban ini tidak bekerja, mungkin karena kepikiran untuk membayar apa yang sudah dia perbuat,” tutupnya.
Baca juga: Depresi Pacaran LDR, Wanita Muda Gantung Diri dan Sempat Siarkan Live di Facebook
*Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kronologi Remaja di Sambaliung Berau Nekat Mengakhiri Hidupnya Setelah Tenggak Miras