Anggota BNN yang Viral Ternyata Sudah Punya Koleksi 70 Tanaman Hias, Terpincut Sejak Adanya Pandemi

TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota BNN di Kabupaten Trenggalek bernama Djainul Muttakin, menjadi bahan perbincangan warganet setelah video berburu tanaman hias di hutan viral di media sosial.

Djainul mengaku sudah terpincut dengan indahnya tanaman hias sejak pertengan pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Bahkan sekarang ini, dirinya sudah mengoleksi sebanyak 70 buah tanaman hias yang dipajang di kediamannya.

"Berawal dari iseng saja sejak adanya pandemi Covid-19 banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan. Kebetulan waktu itu saya manfaatkan untuk merehab beberapa bagian rumah termasuk interior agar kelihatan lebih bersih dan indah."

"Pas juga booming tanaman hias. Jadi sekalian saja mempercantik sekaligus ngikuti trend yang ada," ucapnya kepada Tribunnews, Kamis (25/12/2020).

Baca juga: VIRAL Kisah Wanita Punya Kamar yang Berada di Atas Atap Rumah, Ternyata Punya Alasan Dibaliknya

Baca juga: Viral Video TikTok Wanita Dilamar Cowok yang Paling Dibenci, Berikut Cerita Lengkapnya

Sedangkan tanaman-tanaman hias yang dimiliki Djainul sekarang berasal perburuannya sendiri, baik di hutan maupun dibeli langsung dari pedagang.

Seperti yang dilakukannya beberapa waktu lalu, saat dirinya mencari monstera minima atau rhaphidophora di hutan kawasan kecamatan Pesisir Trenggalek.

Ia mengaku tidak sulit untuk menemukan tanaman hias di beberapa kawasan hutan Kabupaten Trenggalek.

"Dan warga setempat menganggapnya tanaman tersebut adalah jenis tanaman biasa saja," imbuh Djainul.

Dicari Pimpinan

Djainul mengaku kaget saat video saat mencari tanaman hias viral dan ditonton jutaan orang.

Bahkan video tersebut sampai ke telinga BNN RI pusat.

Mereka mencari kebenaran ke BNN Kabupaten Trenggalek, apakah pria yang ada di dalam video merupakan anggotanya dan memastikan tidak sedang menjalankan tugas.

"Sempat mengkonfirmasikan melalui pimpinan apakah benar personil yang sedang viral dalam video ini benar-benar anggota dari BNN Kabupaten Trenggalek."

"Memastikan pula bahwa saat itu tidak dalam pelaksanaan tugas. Melainkan perjalanan pulang selepas melaksanakan tugas," urai Djainul.