Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Takut Tertular Corona, Pria Ini Pagari Rumah dengan Seng: Saya Hanya Berusaha Menjaga Diri

Seorang pria nekat memagari rumahnya dengan seng. Hal itu dilakukan lantaran ia takut tertular virus corona.

KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Rumah milik Sabar Suharno (46) warga RT 2 RW 10, Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditutup dengan seng. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria nekat memagari rumahnya dengan seng.

Hal itu dilakukan lantaran ia takut tertular virus corona.

Pria tersebut adalah Sabar Suharno (46), warga Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.

Meski upaya yang dilakukannya dianggap berlebihan dan menjadi omongan tetangga, namun, ia tak memperdulikannya.

"Orang selalu ada yang pro dan kontra, saya enggak masalah, saya juga tidak mengganggu lingkungan. Saya hanya berusaha menjaga diri," tutur Sabar, Jumat (8/1/2021).

Menurut Sabar, upaya membatasi diri berinteraksi dengan cara menutup rapat rumahnya dengan seng itu sudah dilakukan sejak dua pekan terakhir.

Baca juga: Cerita Warga Banyumas Pagari Rumahnya dengan Seng agar Tak Tertular Corona Tetangga

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Wagub DKI Jakarta: 85 Persen Tempat Tidur Isolasi Terisi

Ketakutan yang berlebihan itu dirasakan Sabar setelah melihat jumlah kasus Covid-19 yang diketahui terus meningkat.

Terlebih lagi, saat itu ada salah seorang tetangganya yang meninggal akibat terpapar virus tersebut.

"Saya sering melihat berita-berita tentang Covid-19, jadi ketakutan saya lebih dari warga yang lain," kata Sabar.

Tidak hanya itu, untuk memudahkan melihat orang yang akan berkunjung ke rumahnya tersebut, pihaknya juga telah memasang CCTV.

Sehingga, ketika ada tamu yang datang bisa dilihatnya tanpa harus keluar rumah.

"Kemarin ada teman saya yang dari luar kota mau mampir ke sini, tapi tidak saya perbolehkan, sudah dekat sini padahal," kata Sabar.

Baca juga: Jumat Ini, DKI Terima Nyaris 3 Ribu Tambahan Kasus Positif Corona

Mengandalkan pedagang keliling

Untuk mengurangi interaksi dengan orang luar, Sabar mengaku untuk kebutuhan sehari-hari mengandalkan pedagang keliling.

"Di sini banyak pedagang keliling, ada sayur dan lainnya. Kadang anak-anak juga order lewat ojek online," kata pria yang berprofesi sebagai pesulap keliling ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan