Pasca-gempa Majene, Warga Terpaksa Mengungsi di Kandang Ayam
Akibat gempa bumi yang terjadi, puluhan warga Maliaya, terpaksa tinggal di dalam kandang ayam yang hanya beralaskan tikar terpal.
Penulis:
Ranum KumalaDewi
Editor:
Garudea Prabawati
"Pengungsi yang tidak punya tenda, terpaksa menginap di situ karna tenda terbatas," tandasnya.
Baca juga: Kemensos Dirikan Enam Dapur Umum untuk Warga Korban Gempa Sulbar
Baca juga: Tenda Pengungsi di Majene Diterjang Angin Kencang hingga Porak-poranda
Baca juga: Kepala BNPB: Masyarakat Mamuju Jangan Mudah Terpengaruh Isu Hoaks Terkait Gempa
Bantuan yang Belum Merata
Pengungsi korban gempa 6,2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) masih membutuhkan bantuan.
Bantuan berupa tenda, beras, air mineral hingga kebutuhan bayi yang tinggal di posko pengungsian belum merata.
"Sekarang bantuan sudah masuk, tetapi belum merata," ungkap Masri saat dihubungi secara langsung.
Menurut keterangannya, hal ini dikarenakan bantuan datang secara bertahap.
Pihaknya mengatakan bantuan datang dimuat dalam satu mobil, dan akan dibagikan sesuai kebutuhan desa serta kelurahan.
Hal ini dikarenakan jumlahnya terbatas dan bantuan datang secara bertahap.
Menurut keterangannya bantuan didapat bukan hanya dari pemerintah saja, namun juga dari masyarakat luar desa.
Bantuan yang diberikan pun beragam jenisnya.
"Bantuan yang kami terima beras, mie, air mineral, kebutuhan balita, obat-obatan dan pakaian,"
Masri menjelaskan, sembari menunggu bantuan datang, ia menghubungi teman, mahasiswa, rekan kerja, kemudian media sosial untuk mendapatkan tambahan bantuan yang bisa di distribusikan kepada para warga.
Ia menambahakan, bantuan yang paling utama dibutuhkan saat ini yaitu tenda dan kebutuhan pokok.
"Kalau air bersih sudah banyak, kebutuhan pokok dan tenda saja yang kurang, " tandasnya.
Kondisi Pengungsi Terkini
Masri menjelaskan juga kondisi terkini para pengungsi yang berada di wilayahnya, yaitu Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Ia menyampaikan rata-rata para pengungsi mengeluhkan penyakit kulit.
"Keluhan para pengungsi gatal - gatal, terutama yang tinggal di kandang ayam, " jelasnya.
Sejauh ini, lanjut Masri, dalam hal bantuan pengobatan sudah diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pertamina.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi)