Rabu, 20 Agustus 2025

Pasca-gempa Majene, Warga Terpaksa Mengungsi di Kandang Ayam

Akibat gempa bumi yang terjadi, puluhan warga Maliaya, terpaksa tinggal di dalam kandang ayam yang hanya beralaskan tikar terpal.

Penulis: Ranum KumalaDewi
Masri, Kepala Desa Maliaya
kondisi kandang ayam yang dijadikan sebagai tempat mengungsi warga 

"Pengungsi yang tidak punya tenda, terpaksa menginap di situ karna tenda terbatas," tandasnya.

Baca juga: Kemensos Dirikan Enam Dapur Umum untuk Warga Korban Gempa Sulbar

Baca juga: Tenda Pengungsi di Majene Diterjang Angin Kencang hingga Porak-poranda

Baca juga: Kepala BNPB: Masyarakat Mamuju Jangan Mudah Terpengaruh Isu Hoaks Terkait Gempa

Bantuan yang Belum Merata

Pengungsi korban gempa 6,2 SR di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) masih membutuhkan bantuan.

Bantuan berupa tenda, beras, air mineral hingga kebutuhan bayi yang tinggal di posko pengungsian belum merata.

"Sekarang bantuan sudah masuk, tetapi belum merata," ungkap Masri saat dihubungi secara langsung.

Menurut keterangannya, hal ini dikarenakan bantuan datang secara bertahap.

Pihaknya mengatakan bantuan datang dimuat dalam satu mobil, dan akan dibagikan sesuai kebutuhan desa serta kelurahan.

Hal ini dikarenakan jumlahnya terbatas dan bantuan datang secara bertahap.

Menurut keterangannya bantuan didapat bukan hanya dari pemerintah saja, namun juga dari masyarakat luar desa.

Bantuan yang diberikan pun beragam jenisnya.

"Bantuan yang kami terima beras, mie, air mineral, kebutuhan balita, obat-obatan dan pakaian,"

Masri menjelaskan, sembari menunggu bantuan datang, ia menghubungi teman, mahasiswa, rekan kerja, kemudian media sosial untuk mendapatkan tambahan bantuan yang bisa di distribusikan kepada para warga.

Ia menambahakan, bantuan yang paling utama dibutuhkan saat ini yaitu tenda dan kebutuhan pokok.

"Kalau air bersih sudah banyak, kebutuhan pokok dan tenda saja yang kurang, " tandasnya.

Kondisi Pengungsi Terkini

Masri menjelaskan juga kondisi terkini para pengungsi yang berada di wilayahnya, yaitu Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Ia menyampaikan rata-rata para pengungsi mengeluhkan penyakit kulit.

"Keluhan para pengungsi gatal - gatal, terutama yang tinggal di kandang ayam, " jelasnya.

Sejauh ini, lanjut Masri, dalam hal bantuan pengobatan sudah diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pertamina.

(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan