Kamis, 28 Agustus 2025

Muncul Awan Panas Cukup Tebal di Gunung Merapi Pagi Tadi

Awan panas guguran tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Visual Gunung Merapi 26 Januari 2021 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNNEWS.COM,  YOGYAKARTA  - Laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi, Rabu (27/1/2021) pagi ini pukul 06.53 WIB. 

Awan panas guguran tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur.

"Estimasi jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya, hulu Kali Krasak dan Boyong," imbuh Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Rabu (27/1/2021). 

Menurut Hanik, berdasarkan keterangan dari relawan dan masyarakat, tadi malam sempat terjadi hujan abu intensitas tipis di Dukuh Rogobelah, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. 

Sedangkan, pagi ini dilaporkan hujan abu intensitas tipis di beberapa dukuh di Kecamatan Tamansari dan Musuk.

Baca juga: Perhatian Nikita Mirzani untuk Tenaga Kesehatan dan Relawan di Wisma Atlet

"Berdasarkan keterangan dari relawan dan masyarakat, tadi malam sempat terjadi hujan abu intensitas tipis di Dukuh Rogobelah, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Sedangkan pagi ini dilaporkan hujan abu intensitas tipis di beberapa dukuh di Kecamatan Tamansari dan Musuk," bebernya. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Selasa (26/1/2021) pukul 18.00-24.00 WIB teramati awan panas guguran Gunung Merapi sebanyak 11 kali.

Hanik melanjutkan, pada periode pengamatan Rabu (27/1/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Merapi tampak jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. 

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 20 m di atas puncak kawah.

Secara meteorologi, cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur, tenggara, dan selatan. Suhu udara 13-20 °C, kelembaban udara 74-96 persen, dan tekanan udara 567-685 mmHg.

Baca juga: Istrinya Sembuh Usai Terpapar Covid-19, Fiersa Besari Langsung Batalkan Rencana Eskpedisi 33 Gunung

Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi dalam periode tersebut di antaranya 49 kali gempa guguran dengan amplitudo 6-30 mm dan durasi 12-125 detik serta 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 12 mm, S-P 1 detik, dan durasi 62 detik. 

Status Gunung Merapi saat ini masih belum berubah, yakni siaga (level III). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Hanik mengungkapkan, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan