Sabtu, 6 September 2025

Cerita Penyandang Disabilitas Taklukan Gunung Marapi, Merangkak Senti Demi Senti hingga ke Puncak

Elfin Nugraha membagikan cerita perjuangannya saat berhasil menaklukan puncak Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat.

Editor: Endra Kurniawan
https://www.instagram.com/elfinnugraha_24/
Cerita Penyandang Disabilitas Taklukan Gunung Marapi, Merangkak Senti Demi Senti hingga ke Puncak 

TRIBUNNEWS.COM - Elfin Nugraha membagikan cerita perjuangannya saat berhasil menaklukan puncak Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat.

Pria berumur 24 tahun ini rela merangkak senti demi senti hingga ke puncak gunung dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (Mdpl)

Ini perlu Elfin lakukan karena dirinya merupakan penyandang disabilitas daksa polio.

Lulusan SMK 2 Padang jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini mendaki gunung Marapi seperti merangkak, dengan menggunakan kedua tangan, dikarenakan kedua kakinya kena polio sejak kecil.

Bagi Elfin mendaki gunung, untuk menantang dirinya sendiri.

Baca juga: VIRAL Transformasi Gadis setelah Sempat Luka Parah karena Kecelakaan, Dulu Dibully Kini Dipuji

Selanjutnya, untuk membuktikan dirinya yang memiliki keterbatasan namun tetap bisa mendaki gunung.

"Rencananya naik gunung sudah lama, semenjak Tahun 2019 juga pernah."

"Namun, hanya dibawah tidak sampai puncak, kalau kemarin sampai puncak Marapi," kata Elfin Nugraha, Jumat (29/1/2021).

Elfin mendaki gunung bersama sebanyak 12 pendaki lainnya, yang dikenal di media sosial.

Di antara para pendaki itu, dirinya adalah satu-satunya disabilitas yang mendaki gunung saat itu.

"Bulan Juli 2020, saya DM pendaki gunung yang bawa Fiersa Besari ke Semeru, saya sampaikan keadaannya, namun karena Covid-19, baru Januari bisa mendaki gunung," kata anak pertama dari tiga orang bersaudara ini.

Untuk sampai ke puncak Gunung Marapi , Elfin membutuhkan waktu selama tiga hari.

Mereka mulai nanjak, Rabu, (6/1/2021) pagi sampai Sabtu (9/1/2021) pagi.

"Kam jalan mulai jam 10 pagi, sampai sebelum magrib, kita camping."

"Untuk turun lebih cepat, satu hari sudah sampai dibawah lagi," ungkapnya.

Awalnya Elfin kesulitan minta izin dan meyakinkan kedua orang tuanya, bahwa keterbatasan tidak menghalanginya.

"Orang tua khawatir, kalau terjadi sesuatu terjadi, nanti kelau ada apa-apa bagaimana, tapi tetap dizinkan juga," kata Elfin.

Baca juga: Viral Ditonton 2 Juta Orang Kala Gerobak Baksonya Jatuh, Pedagang Ini Sempat Tertawa Tak Percaya

Sebelum mendaki gunung, Elfin juga melakukan berbagai persiapan diri, khususnya persiapan fisik dengan olaha raga ringan setiap harinya.

Menurutnya, selama perjalanan ke puncak Marapi rasa capeknya hilang dengan menikmati pemandangan.

Kedepan, Elfin menargetkan bisa mendaki seluruh gunung yang ada di Sumbar, seperti Gunung Talak, dan Gunung Singgalang.

"Untuk disabilitas, tetap semangat jangan pantang menyerah."

"Walaupun memiliki keterbatasan, kita bisa juga kok seperti kebanyakan orang, bisa mendaki gunung, walaupun caranya berbeda dan lama," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Kisah Disabilitas Daksa Polio, Elfin Nugraha Sambil Merangkak Gapai Puncak Gunung Merapi

(Tribunpadang.com/Rima Kurniati)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan