Misteri di Balik Kematian Seorang Ayah dan 2 Anaknya di Blitar Belum Terungkap
Saat ditemukan, tubuh Suyani dalam kondisi menggantung, dengan leher terjerat kain selendang yang terikat pada blandar atap kamarnya.
Editor:
Dewi Agustina
Mereka hidup bertiga.
Suyani selain jadi ayah juga sekaligus jadi ibu dari kedua korban karena istrinya, Ny Titik, sudah setahun lalu meninggal dunia karena sakit.
Korban memang terpukul karena ditinggal istrinya dan itu wajar.
"Selama ini mereka hidup damai, bahkan tiap akhir pekan terlihat ketiganya berangkat beribadah ke gereja. Termasuk, hubungan dengan para tetangganya juga cukup baik," ungkap salah seorang tetangganya.
Korban memang tergolong keluarga biasa.
Mereka menempati rumah berukuran 6x8 m2, yang dibangun sendiri.
Lokasi rumahnya berada di belakang di antara deretan rumah warga lainnya.
Bahkan, jalan yang menuju ke rumah korban hanya bisa dilewati sepeda motor.
Rumahnya cukup sederhana seperti dapur dindingnya masih terlihat bata merahnya.
Untuk menghidupi keluarganya, Suyani bercocok tanam.
Sebab, selain punya lahan garapan sendiri, juga punya garapan dari lahan Perhutani.
Itu tak jauh dari rumahnya dan ditanami tanaman seperti jagung, ketela, lombok, dll.
"Kalau soal makan, tak ada masalah. Kadang, juga dapat kiriman uang dari anaknya yang pertama (Henok, usia 30). Mereka bekerja di Timor Timur dan sering mengirimi uang bapaknya," paparnya.
Baca juga: Kesaksian Tetangga Rumah Jagal Kucing di Medan, Bunuh Kucing Setiap Hari, Dijual untuk Dimakan
Kronologis
Menurut Leonard, kasus yang menggegerkan warga itu terungkap dari anak korban, Henok, yang berada di Timor Timor.