VIRAL Warga Dipersulit saat Minta Beras dan Petugas Dinsos Malah Asik Karaokean, Ini Respons Ganjar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan responsnya soal unggahan viral soal warga dipersulit saat meminta bantuan beras di Dinsos Pekalongan.
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan responsnya terkait unggahan viral soal warga dipersulit saat meminta bantuan beras di Dinsos Pekalongan.
Ganjar mengaku telah mendapatkan kiriman postingan serupa.
Lantas, Ganjar pun berkomunikasi dengan Wakil Wali Kota Pekalongan terkait kejadian tersebut.
Baca juga: Tegaskan Nama Ganjar Tak Terkait Gubernur Jateng, Tiga Serangkai akan Tarik Buku dan Merevisi
"Kemarin saya kontak Wakil Wali Kotanya. 'Betul, Pak. Saat itu kebutuhan logistik banyak'. Mungkin petugas di sana tidak melayani dengan baik," kata Ganjar di kantornya, Rabu (10/2/2021).
Ganjar mengatakan dari informasi yang didapat, pemda sudah memanggil oknum pegawai dalam postingan tersebut untuk diberi peringatan.
"Kata Pak Wakil sudah dipanggil. Sudah dijelaskan. Yang di dalam itu diberikan peringatan. Malah silakan datang ke Dinsos, tidak usah takut," ungkapnya.
Viral Sebelumnya
Sebuah unggahan foto berikut curhatan akun Mamase Eko di grup Facebook Pekalongan Info menjadi viral.
Eko, pemilik akun tersebut menceritakan sulitnya meminta bantuan beras di Kantor Dinas Sosial Kota Pekalongan dengan alasan surat tidak lengkap.
Bahkan, saat meminta beras, Eko bercerita mendapati sejumlah orang yang malah asyik berkaraoke. Padahal warga sudah menembus banjir ke Kantor Dinas Sosial.
Hingga Rabu (10/2/2021) pukul 19.00 WIB postingan itu telah mendapat 7.722 komentar dan dibagikan sebanyak 1.289 kali.
Berikut ini isi postingannya yang berjudul 'Kapok ke Dinsos Pekalongan' :
Baca juga: Viral Sepasang Pengantin di Bekasi Gelar Resepsi di Tengah Banjir, Ini Pengakuan Mempelai Wanita
"Hari Minggu malam kami datang ke dinsos dg Pak RT dan Pak RW menerjang banjir menggunakan Tossa untuk meminta bantuan bagi warga di 4 RT di Krapyak, sampe di sana dibilangin bahw astok habis, terus kami bilang bahwa sepertinya di dalam masih ada sisa 5 karung beras (padahla kita menduga saja) tiba2 oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya datang dengan alasan yang beda, dia minta surat2 yang sudah kami bawa.
dan lalu kasih alasan bahwa surat2 tersebut tidak lengkap karena tidak ada cap dari kelurahan, kami nego..gimana kalau misal hari ini juga kami minta cap kelurahan apakah bantuan bisa cair..kurang lebih dia memastikan bisa..kemudian kami nego gimana kalau berasnya kami bawa sekalian sama petugas untuk mengambil bersama2 surat yang di cap kelurahan..beliau bilang tidak bisa..padahal untuk sampai dinsos kami menerjang banjir yang cukup dalam,
yang lebih bikin kami emosi..yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke..
stlh debat cukup keras akhirnya kami dikasih 25kg..untuk 4 RT..paginya kami diminta datang dan membawa surat2 dari kelurahan..harapannya 3 RT yang belum kebagian bisa dapat..dan.....hanya dapat 25 kg...yowes lah..."
Penjelasan P2KB Kota Pekalongan
Plt. Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Pekalongan, Budiyanto menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh akun Mamase Eko dalam Facebook tersebut tidak seluruhnya benar.
Budiyanto menjelaskan, pada Minggu (7/2/2021), tepatnya pada pukul 21.15 WIB, datang 5 orang warga Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan, yang salah satunya adalah Ketua RT dan Ketua RW setempat, dengan tujuan untuk meminta bantuan logistik bagi korban banjir di 4 RT Kelurahan Krapyak.
Namun, ketersediaan bantuan untuk penyaluran bantuan bencana banjir pada saat itu memang sangat terbatas dan menipis bahkan relatif kosong.
Pada saat itu, katanya, sudah diserahkan beras sebanyak 25 kilogram, 2 dus mie instan, dan 3 liter minyak goreng.
Setelah logistik yang dipesan melalui dana tak terduga datang, Dinsos-P2KB selaku penanggung jawab langsung memenuhi kebutuhan bantuan sebagaimana yang diminta.
Baca juga: Viral Video Seorang Pria Berdandan Mirip Ala Chef Juna, Akui Suka Membuat Konten Parodi
"Jadi, terkait dengan keadaan tersebut, kami mohon untuk bisa dimaklumi, karena tidak semua permintaan bisa diakomodir segera mungkin karena memang ini semua harus di-manage dengan baik termasuk harus memperhatikan unsur pengendalian dan pertanggung jawabannya,” ungkap Budiyanto.
Terkait dengan salah satu petugas yang saat itu kedapatan sedang karaoke, Budiyanto memakluminya karena secara manusiawi mereka butuh refreshing setelah seharian penuh menerjang banjir ke berbagai wilayah di Kota Pekalongan untuk mendistribusikan bantuan dan logistik lainnya.
"Hal itu semata-mata untuk menghibur diri dan melepas kepenatan. Namun demikian, kalaulah perilaku tersebut dianggap kurang elok, akan kami adakan pembinaan dan tentu itu akan menjadi perhatian utama kami untuk perbaikan ke depannya,” ucap Budiyanto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Banjir Pekalongan Minta Beras, Petugas Malah Karaoke, Ganjar: Sudah Diberi Peringatan" dan "Viral Unggahan Korban Banjir Pekalongan Minta Beras, Petugas Malah Karaoke, Ini Kata Dinas"
(Kompas.com/Ari Himawan Sarono/Riska Farasonalia)