Sabtu, 13 September 2025

Fakta Terbaru Viral Tolak Bayar COD, Amzi & Noppel Tinggal Satu Kampung, Kurir Diancam Dipolisikan

Video viral yang memperlihatkan perdebatan antara seorang pria dan kurir lantaran tolak membayar barang COD berbuntut panjang.

Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar kanal YouTube Tribun Jambi
Fakta Terbaru Viral Tolak Bayar COD, Amzi & Noppel Tinggal Satu Kampung, Kurir Diancam Dipolisikan 

TRIBUNNEWS.COM - Video viral yang memperlihatkan perdebatan antara seorang pria dan kurir lantaran tolak membayar barang Cash on Delivery (COD) berbuntut panjang.

Sejumlah fakta terungkap, termasuk kedua pria yang ada di dalam video merupakan warga satu kampung dan saling kenal.

Bahkan, konsumen bernama Amzi dan kurir bernama Noppel sampai berimbas pada ancaman membawa masalah itu ke kantor polisi.

Ya, Amzi mengancam Noppel untuk beritikad baik meminta maaf, bila tidak dirinya mengancam membawa masalah ke pihak berwajib.

Seperti yang diketahui, Amzi (33) warga Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi membeli sepatu melalui marketplace dengan sistem pembayaran COD dengan kurir yang mengantar adalah Noppel.

Namun masalah pun dimulai saat kurir mengantar paket pukul 16.00 Wib, terjadilah keributan konsumen antara Amzi dengan kurir bernama Noppal.

Amzi menolak untuk membayar barang COD sebeser Rp 360 ribu karena pesanannya tak sesuai keinginan.

Penolakan bayar itu karena dia melihat dari tulisan di kotak hingga saat membuka isinya yang tidak sesuai ukuran pesanannya.

Karena viralnya video konsumen tolak bayar barang COD ke kuri, berbagai netizen dari manapun membanjiri kolom komentar media sosial milik Amzi dan sang istri, yang isinya rerata bernada negatif.

Baca juga: Pengakuan Pria yang Viral Gara-gara Enggan Bayar saat COD, Padahal Paketnya Sudah Dibuka

Baca juga: Viral Video Qori Meninggal Dunia Saat Mengaji di Acara Nikahan, Nafas Melemah Saat Selesaikan Ayat

Pengakuan Pria yang Viral Gara-gara Enggan Bayar saat COD
 Amzi (33) warga Muara Tembesi membeli sepatu melalui marketplace dengan sistem pembayaran COD (Kolase Tribunnews Tribunjambi/musa wira dan Instagram.com/ndorobeii)

Pada dasarnya Amzi mengaku bukan orang yang tidak mampu membayar paket itu, pasalnya dirinya mengaku seorang pebisnis, dirinya mengaku sebagai seorang tauke sawit di daerahnya.

Hanya saja karena dia merasa pesanan tidak sesuai barang yang datang, ia menolak untuk membayarnya, dan sempat membuka paket untuk memastikan kondisi pesanannya.

Terkait komentar negatif di sejumlah media sosial yang memposting video viral yang direkam oleh sang kurir, dia mengatakan silakan saja netizen berkomentar mengenai dirinya.

"Tapi saya minta satu, jangan terlalu menghujat. Cari bahasa yang lebih enak,” ungkap Amzi kepada Tribunjambi.com saat ditemui di rumahnya, pada Jumat (12/2/2021).

Ia mengatakan saat ada kata hujatan, ia menyimpan dan menolak menanggapi.

"Saya screenshoot, saya kirim ulang ke mereka," jelasnya.

Baca juga: Viral Video Bajaj Masuk Tol dan Lawan Arah, Polisi: Kita Tindak dengan Pemberian Sanksi Tilang

Baca juga: Viral Mobil Pengantar Pengantin Terguling dan Nyaris Terbakar, Evakuasi Penumpang Berjalan Dramatis

Amzi mengisahkan tentang pesanan yang tidak dibayarnya, bahkan dibukanya itu.

Awalnya Amzi melihat iklan sepatu dari Facebook, saat ia klik lalu terhubung ke sebuah marketplace.

Dia tidak tahu bagaimana aturan COD yang ada di marketplace tersebut, lalu dia bertanya ke kurir.

“Biasanya, kurir ada yang bilang kita foto lalu kita retur. Tapi ini tiba-tiba saja dia (kurir) ngotot, dan langsung mengatakan tidak bisa, harus dibayar karena sudah peraturan,” kata dia.

Amzi mengatakan, kalau memang Noppal tidak mendapat fee atau semacamnya karena pesanan ditolak, ia bisa saja memberi ganti rugi.

Namun karena barang yang diterima tersebut tidak sesuai pesanannya, maka dia tidak mau menerima barang itu dan juga tidak mendapat penjelasan mengembalikannya.

Awalnya dia sudah curiga saat paket diantar kurir.

Dia mengatakan, bahwa kotak paket, tertera ukuran sepatu 40.

Namun, setelah dibuka, ternyata ukurannya 41.

Sementara nomor sepatu yang dipesan sesuai ukuran kakinya adalah 39.

Baca juga: Viral Tawaran Webinar Poligami, Ini Kata Penyelenggara: Saya Ingin Memperbaiki yang Salah Jalan

Baca juga: Satu Keluarga Diancam 20 Tukang Parkir Diduga Karena Memotret Kafe Pelanggar PPKM Mikro

Amzi mengaku memang baru sekali memesan barang melalui online.

Terkait keributan dengan kurir, Amzi bilang sebenarnya tidak keberatan bayar biaya kirim, tapi menolak membayar barang.

Amzi juga menyayangkan video yang diunggah menayangkan data pribadinya secara lengkap, mulai dari tempat tinggal dan juga nama lengkap.

Menurut Amzi, ini pencemaran dan menggiring opini.

Karena menganggap ada unsur pencemaran nama baik, Amzi menunggu itikad baik Noppal selaku kurir yang memvideokan dan posting di media sosial itu.

“Ini WhatsApp saya sudah 5.000 pesan masuk tidak saya buka setelah video itu viral, dari seluruh Indonesia,” kata dia.

“Kalau netizen menghujat itu tidak masalah yang penting tidak terlalu kasar. Ini ada juga yang menghujat berlebihan, saya perhatikan saja,” kata dia.

Baca juga: Viral Motor Remaja Ini Ditabrak saat Buat Konten TikTok, Sempat Cemas Karena Tudingan Warganet

Baca juga: Viral, Pengantin Rayakan Pernikahan di Tengah Banjir Selutut Orang Dewasa, Tetap Tersenyum Bahagia

Amzi bilang bila tak ada itikad baik dari kurir itu, maka ia akan melaporkan ke pihak kepolisian.

Tapi kalau ada itikad baik secara kekeluargaan kondisi ini bisa diperbaiki.

Amzi menyebut mencalonkan diri sebagai kepala desa Ampelu Tuo, dan mengklaim punya pemilih 1.000 orang.

Namun ia mengaku tak ingin menggerakan massanya untuk masalah tersebut.

Pasalnya Amzi masih satu kampung dengan sang kurir, Noppal. Bahkan dia kenal dengan keluarga Noppal.

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Ngotot Mau Lapor Polisi, Konsumen Viral yang Tolak Bayar Barang COD Ancam Kurir Bila Tak Lakukan Ini

(Tribunjambi.com/A Musawira)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan