Polisi Terlibat Narkoba
Penangkapan Kapolsek Astana Anyar Usai Nyabu Kagetkan Warga, Banyak yang Ngefans, Memangilnya Bunda
DITANGKAPNYA Kapolsek Astanaanyar, Kompol Y, bersama belasan anggota polisi lainnya karena diduga menyalahgunakan narkotika mengagetkan warga.
Editor:
Anita K Wardhani
Ia juga mengatakan, Kapolsek Astataanyar, Kompol Y, bukan satu-satunya perwira yang hari itu ikut diamankan. Ada satu perwira lagi di Polsek Astanaanyar yang turut diamankan.
"Mereka yang terlibat ancaman sanksinya penurunan pangkat hingga bisa dipecat," tegas Erdi.
Erdi mengaku belum bisa memastikan apakah ke-12 polisi itu hanya pemakai atau ikut terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.
"Semuanya masih di dalami Propam," ujarnya.
Erdi mengatakan, penangkapan ke-12 anggota polisi ini berdasar laporan warga. Ia tak menjelaskan detail laporannya.
"Kronologisnya, ada laporan masyarakat ke Propam Mabes Polsri. Laporan itu kemudian diteruskan lagi ke Propam Polda Jabar untuk ditindaklanjuti dan ternyata diketahui ada dugaan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Langsung Dicopot dari Jabatan KapoLsek
Menyusul penangkapan ini. Kompol Y dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek Astanaanyar. Pencopotan kapolsek berdasarkan Surat Telegram Nomor: ST/267/II/KEP/2021 tanggal 17 Februari 2021, yang ditandatangani oleh Kombes Solichin selaku Karo SDM Polda Jawa Barat.
Kompol Y dimutasi ke bagian Yanma Polda Jawa Barat dalam rangka pemeriksaan.
Adapun posisi Kapolsek Astanaanyar diisi oleh Kompol Fajar Hari Kuncoro, yang sebelumnya menjabat Kapolsek Cinambo, Polrestabes Bandung.
Nodai Kepercayaan
Kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar, mengatakan terungkapnya dugaan penyalahgunaan narkoba oleg benasan anggota polisi dapat berimbas pada kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan belasan polisi yang terjerat narkoba itu bertentangan dengan semangat Polri yang menjadikan polsek sebagai ujung tombak penegakan hukum.
"Ini kan suatu hal yang menjadi prihatin, Kapolsek ini kan ujung tombak ke bawah. Kalau di ujungnya terjadi semacam ini, sulit untuk Polri bekerja secara profesional. Kepercayaan masyarakat akan rusak," ujar Yesmil, saat dihubungi, Rabu (17/2/2021).
Apalagi, kata Yesmil, saat ini Kapolri yang baru ingin menjadikan polsek sebagai pengayom dan lebih banyak memberikan pembinaan kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.
"Ini juga satu problem, karena di tubuh Polri secara umum, reformasi struktural sudah baik, birokrasinya sudah mulai baik, yang belum baik justru reformasi budaya hukumnya," katanya.
Tak hanya itu, citra Polri di mata masyarakat pun menjadi buruk. Polri menjadi kehilangan profesionalitas dan sulit bagi masyarakat untuk percaya.