Sabtu, 23 Agustus 2025

Penumpang Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang Beri Kesaksian: Cium Bau Aneh hingga Terpental

Bagaimana tidak, dua anak Ase yakni Pahira Nur Hidayat (7) dan Davita Nur Hidayat (10) mengalami luka berat dalam kejadian tersebut.

Editor: Daryono
Hilman Kamaluddin/Tribun Jabar
Bangkai Bus pariwisata Sri Padma Kencana yang mengalami kecelakaan maut masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Ase Hidayat (43), penumpang yang selamat dalam kecelakaan maut bus rombongan SMP IT Al Muawwanah di Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (10/3/2021) memberikan kesaksian. 

Bagi Ase, kecelakaan tersebut menyisakan duka mendalam.

Bagaimana tidak, dua anak Ase yakni Pahira Nur Hidayat (7) dan Davita Nur Hidayat (10) mengalami luka berat dalam kejadian tersebut.

Sedangkan adik Ase yang juga bergabung dalam rombongan bus, Aan Anwar Sadad (38) mengembuskan napas terakhir dalam peristiwa tragis itu.

Sebelum berangkat menempuh perjalanan, Ase sebenarnya sudah merasakan hal yang janggal.

Baca juga: Pengelola PO Sri Padma Kencana Ungkap Asal-usul Sopir dan Bus yang Alami Kecelakaan Maut di Sumedang

Ia mencium bau aneh.

"Dari Bandung sebelum berangkat itu, Pak Imam (32), korban selamat, bilang ke sopir mencium bau sangit. Kata sopir itu bilangnya, baru ganti kampas rem, tidak akan jadi masalah, itu bau seperti itu sudah biasa karena habis ganti kampas rem itu," tutur Ase.

Bangkai bus Sri Padma yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang saat ini sudah diamankan polisi di Unit Lakalantas Polres Sumedang, Jumat (12/3/2021).
Bangkai bus Sri Padma yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang saat ini sudah diamankan polisi di Unit Lakalantas Polres Sumedang, Jumat (12/3/2021). (Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin)

Kejadian kecelakaan itu, kata Ase, berlangsung cukup cepat.

Bus tiba-tiba oleng hingga masuk ke dasar jurang di kawasan Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Wado, Sumedang.

Ase masih ingat betul tubuhnya merasa sangat kesakitan.

Sebab, dia terpental keras hingga ke luar bus.

Meski demikian, Ase teringat akan dua anak dan adiknya yang masih berada di dalam bus tersebut.

Ia pun menahan rasa sakit di sekujur badannya dan tertatih mencari orang-orang yang disayanginya.

"Yang ada dalam pikiran saya saat itu dua anak dan adik saya," kata Ase.

Di tengah kebingungan dan rasa tak keruan itu, Ase tiba-tiba mendengar suara buah hatinya, Pahira yang masih berusia 7 tahun.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan