Nenek 69 Tahun Sakit Telantar, Penuh Belatung di Baju dan Celana, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
Seorang nenek 69 tahun ditemukan sakit dengan kondisi penuh belatung di baju dan celananya. Nenek tersebut tinggal di rumah yang tak layak huni.
Ia diketahui tinggal dengan adiknya yang juga sudah berumur.
Mereka berdua hidup dengan kondisi tidak layak. Selama bertahun-tahun hidup tanpa lampu.
Mereka mendapat supply makanan sehari-hari dari keponakan, namun keponakannya jarang langsung menengok kondisi GSI tersebut.
Tidak jarang pasien mengamuk.
Sementara adik dari nenek tersebut berjualan karpet di ruko di depan tempat tinggal tersebut yang juga dengan kondisi tidak layak dan penuh debu.
Sang keponakan meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar untuk menangani GSI.
BPBD berkoorinasi dengan Damakesmas Denbar 2 untuk menangani pasien yang dalam kondisi memprihatinkan itu.
Petugas medis Damakesmas Denbar 2, Novi, Rabu 24 Maret 2021, menjelaskan, kondisi nenek itu lemah, kesadaran menurun sejak pagi, napas berat, tampak tidak terawat, serta terdapat banyak belatung di baju dan celana.
Oleh petugas Damakesmas Denbar 2 nenek GSI dirujuk menuju RSUD Wangaya Kota Denpasar.
Kasubag Hukum dan Humas RSUD Wangaya Kota Denpasar, AA Ngurah Suastika mengatakan, pihaknya telah menerima pasien atas nama GSI tersebut, Selasa malam.
Saat ini nenek tersebut sudah mendapat penanganan terkait lukanya yang sempat dihinggapi belatung.
"Pasien dirawat di RSUD Wangaya dari kemarin malam 23 Maret, Kondisi pasien hari ini (kemarin, Red) 24 Maret, terdapat luka pada bokong, ada belatung, tapi sekarang sudah dirawat. Sudah bersih dari belatung. Dan luka pada betis kanan sudah juga tetawat dengan baik," ungkapnya.
Sementara saat ini, keponakan nenek tersebut telah datang ke RSUD Wangaya dan langsung menjaga nenek tersebut pada salah satu kamar rawat inap.
Berdasarkan data yang dihimpun, GSI hanya tinggal bersama saudara sekandungnya berinisial SA (58), keduanya belum berkeluarga, sementara orangtuanya sudah meninggal dunia dan diwariskan kepada dua bersaudara ini.
Selama ini dua bersaudara ini diberi makanan oleh sanak keluarga lain/keponakannya dengan dikirimkan.