Selasa, 12 Agustus 2025

Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

UPDATE Banjir Bandang NTT, Terdapat 11 Wilayah Terdampak, 68 Orang Meninggal Serta 70 Orang Hilang

Berikut adalah update terkini terkait bencana banjir bandang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (5/4/2021).

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Pos Kupang/Syafika
Banjir bandang di Waiwerang, Adonara, Flores Timur, NTT. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah update terkini terkait bencana banjir bandang yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (5/4/2021).

Diketahui sebelumnya, bencana longsor dan banjir bandang telah melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (5/4/2021) kemarin.

Bencana tersebut menyebabkan banyak rumah yang diterjang banjir dan banyak warga yang menjadi korban.

Hingga kini Senin (5/4/2021), terdapat 11 kabupaten dan kota yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di NTT.

Baca juga: Inilah Lokasi Dapur Lapangan di 4 Kabupaten Terdampak Banjir Bandang NTT

Baca juga: Akibat Badai Siklon Seroja, 14 Penerbangan dari dan ke NTT Harus Dibatalkan

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Senin (5/4/2021), 11 kabupaten dan kota yang terdampak bencana di antaranya:

1. Kota Kupang

2. Kabupaten Flores Timur

3. Kabupaten Malaka Tengah

4. Kabupaten Lembata

5. Kabupaten Ngada

Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini.
Banjir bandang menerjang wilayah Waiwerang di Pulau Adonara Kabupeten Flores Timur pada Sabtu 3 April 2021. Flotim menjadi salah satu wilayah terparah akibat badai siklon tropis yang melanda NTT kali ini. (Istimewa)

Baca juga: VIDEO: DETIK-detik KMP Jatra 1 Tenggelam di Pelabuhan Bolok Kupang NTT

Baca juga: Kemnaker Kirim Bantuan Logistik Korban Banjir Bandang dan Longsor di NTT dan NTB

6. Kabupaten Alor

7. Kabupaten Sumba Timur

8. Kabupaten Rote Ndao

9. Kabupaten Sabu Raijua

10. Kabupaten Timor Tengah Selatan

11. Kabupaten Ende

Baca juga: Banjir Bandang Landa NTT, Puan Maharani Minta SAR Terus Cari Korban

Baca juga: Jaringan Komunikasi dan Internet Tak Stabil Menyulitkan Pelaporan Kondisi Terkini Bencana NTT

Jumlah Korban Jiwa

Dari 11 kabupaten dan kota yang terdampak bencana, akibatnya banyak korban yang meninggal dunia, luka-luka, hingga masih dinyatakan hilang.

Data sementara BNPB menyebutkan, terdapat 68 orang dinyatakan meninggal dunia yang tersebar di beberapa kabupaten di NTT.

Berikut datanya:

- 44 Orang Meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur

- 11 Orang Meninggal dunia di Kabupaten Lembata

- 2 Orang Meninggal dunia di Kabupaten Ende

- 11 Orang Meninggal dunia di Kabupaten Alor

Baca juga: Puan Berduka Atas Musibah Banjir Bandang di NTT, Minta SAR Terus Lakukan Pencarian Korban

Baca juga: Presiden Jokowi Instruksikan Penanganan Bencana di NTT dan NTB

Selain korban meninggal, sebanyak 15 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Sembilan korban luka-luka ada di Flores Timur, satu orang di Kabupaten Ngada, dan lima orang di Kabupaten Alor.

Sebanyak 70 orang hingga saat ini masih dinyatakan hilang.

Data BNPB menyebutkan, total terdapat sebanyak 938 KK atau 2.655 jiwa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di NTT.

Baca juga: NTT Dilanda Bencana, Andmesh Kamaleng Panjatkan Doa

Baca juga: Banjir di Sumba Timur NTT: 54 Kepala Keluarga Harus Mengungsi

Kerugian Materil

Banjir memporakporandakan rumah warga di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).(Dokumen warga/istimewa)
Banjir memporakporandakan rumah warga di Kabupaten Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021).(Dokumen warga/istimewa) (Kompas.com)

Selain menyebabkan korban jiwa, bencana banjir bandang dan tanah longsor di NTT juga menyebabkan kerugian materil, di antaranya:

- 25 unit rumah Rusak Berat

- 114 unit rumah Rusak Sedang

- 17 unit rumah hanyut

- 60 unit rumah terendam

Baca juga: Dari Kepala BNPB, Basarnas, Hingga Mensos Diperintahkan Jokowi Tangani Bencana NTB dan NTT

Baca juga: Banjir di Sumba Timur NTT: 54 Kepala Keluarga Harus Mengungsi

- 743 unit rumah terdampak

- 40 titik akses jalan tertutup pohon tumbang

- 5 jembatan putus

- 1 unit fasilitas umum terdampak

- 1 unit kapal tenggelam

Baca juga: Selain NTT, Siklus Seroja Diprediksi Akan Berdampak di Beberapa Wilayah Lain di Indonesia

Baca juga: Usai Kritik Atta, Ernest Prakasa Bicara Banjir NTT: Udahan Bahas Kawinan, Semoga Pak Jokowi Merespon

Jokowi Perintahkan Evakuasi dan Penanganan Dampak Bencana NTT Secepat Mungkin

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penanganan bencana di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dilakukan dengan cepat, mulai dari pelayanan kesehatan, hingga perbaikan infrastruktur.

"Saya minta agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik seperti bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi para pengungsi beserta juga perbaikan infrastruktur," kata Presiden dalam pernyataannya yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Banjir Bandang Terjang 2 Desa di Flores Timur, Kepala BNPB Letjen Doni Bertolak ke NTT

Baca juga: Banjir Bandang di Kabupaten Lembata NTT, 11 Korban Meninggal, 16 Masih Hilang

Keterangan Pers Presiden Jokowi mengenai Bencana di Provinsi NTT dan NTB, di Jakarta, Senin (05/04)
Keterangan Pers Presiden Jokowi mengenai Bencana di Provinsi NTT dan NTB, di Jakarta, Senin (05/04). (YouTube Sekretariat Presiden RI)

Presiden mengatakan telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan penanganan bencana tersebut.

"Melakukan secara cepat evakuasi dan penanganan korban bencana serta penanganan dampak bencana," kata Jokowi.

Selain itu, Presiden mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti arahan petugas di lapangan serta meningkatkan kewaspadaan dari banjir dan longsor susulan.

"Karena meningkatnya curah hujan yang ekstrem. Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah," ujarnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

Baca berita lainnya terkait Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan