Kasus Salah Input Hasil Tes Antigen di Bandara SMB II Palembang, DPRD Bahas di Rapat Paripurna
Penumpang pesawat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang protes karena hasil tes antigen dirinya positif, ternyata murni salah petugas
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
Dalam video unggahan yang berdurasi 3,09 detik tersebut, pria yang mengenakan baju biru dan berkaca mata tampak mendatangi ruang petugas kesehatan yang ada di tempat pemeriksaan tes kesehatan SMB II Palembang.
Pria tersebut telihat berjalan dengan tergesa-gesa lantaran akan memprotes petugas Farmalab.
Baca juga: BUMN Farmasi: Kasus Antigen Bekas Tak Terulang Kembali
Setelah berjumpa dengan petugas, pria tersebut terlihat marah dan mempertanyakan hasil tes antigennya.
"Mba benar positif apo? (apakah benar hasil pemeriksaan ini positif)," kata pria dalam video tersebut sambil menyodorkan hasil tes antigen yang dikeluarkan petugas.
Lantas petugas pemeriksaan kesehatan itu pun tampak terkejut dengan hasil tersebut.
"Positif?" jawab petugas perempuan tersebut tampak bingung.
Lalu pria tersebut juga menyodorkan bukti tes antigen negatif dari hasil pemeriksaan ditempat lain.
Sehingga terjadi ketimpangan antara tes yang dikeluarkan pihak Farmalab dengan hasil tes ditempat lain.
Karena tidak terima, pria tersebut lantas mengatakan ketidak terimaannya.
"Basing bae kamu, yang bener bae (kalian sembarangan saja bekerja)," ujarnya.
"Kamu vonis begitu, saya sudah vaksin beberapa kali. Kenapa ini bisa positif, ternyata saya negatif (tapi) saya dicapnya positif," ujar pria tersebut.
Kemudian petugas tersebut langsung melihat laptop yang ada di depannya untuk memastikan lagi hasil pemeriksaan terhadap pria itu.
Permintaan maaf Petugas
Menanggapi aksi protes yang dilakukan oleh calon penumpang tersebut, petugas lantas meminta maaf.
Petugas tersebut mengaku bahwa drinya salah input data pemeriksaan.
"Saya mohon maaf, Pak, karena saya yang salah. Mohon maaf bapak," ujar petugas kesehatan bandara tersebut.
Menurut keterangan dari petugas, kesalahan penginputan hasil antigen tersebut terjadi karena sistem jaringan pada saat itu sedang tidak stabil.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani) (Kompas.com/Aji YK Putra)(Sripoku.com/Yandi Triansyah)