Liputan Khusus
BNN Bali Perangi Bandar dan Pengedar Narkoba ke Desa-Desa (2-Habis)
BNN Bali menerapkan strategi intensif memerangi jaringan narkoba ke desa-desa di Bali dengan srategi podcast.
Editor:
cecep burdansyah
Yaitu melalui siaran-siaran yang dibuat di studio podcast dan kemudian kami tayangkan.
Ketika saya bertugas di BNNP Bali, meskipun baru sekitar sebulan, saya percepat optimalisasi edukasi bahaya narkoba melalui podcast-podcast itu, menyasar kaum milenial.
Maka dari itu berdirilah ruang podcast BNNP Bali ini. Ruang ini berisi peralatan multimedia yang menunjang penyampaian pesan kepada masyarakat melalui teknologi digital. Kampanye anti narkoba secara online.
Saya pernah menjadi Kabid Humas Polda Bali tahun 2008-2011. Saya banyak belajar dari teman-teman jurnalis.
Saya juga seorang fotografer, paham video-maker, jadi harus memahami dunia jurnalistik dan juga informatif.
Bagaimana me-maintain informasi yang dibutuhkan, memahami isu yang hangat, dari situ kita munculkan pesan agar tersampaikan.
Mendirikan ruang podcast kita harus tahu cara menggunakannya biar tidak percuma. Dan di BNNP Bali saya tekankan bahwa semua orang di sini adalah PR (Public Relations) atau humas BNN.
Setiap saat, setiap waktu mereka menjadi PR BNN melakukan edukasi, diseminasi informasi. Minimal punya medsos, dan melakukan edukasi melalui medsosnya maupun secara langsung di lingkungannya.
Apa pesan Anda tentang bahaya penyalahgunaan narkoba ?
Masalah narkoba adalah masalah bersama dan yang lebih penting lagi kita kan bicara menuju Indonesia Emas, kita akan menuju puncak bonus demografi di tahun 2045 saat usia Proklamasi Kemerdekaan RI mencapai 100 tahun.
Saat itu, jumlah penduduk Indonesia di usia produktif sebanyak 2 kali lipat daripada usia penduduk yang tidak produktif.
Karena itu, sekarang menjadi tugas bersama menyiapkan generasi Indonesia Emas itu, sehingga nanti muncul generasi usia produktif yang berkualitas.
Dengan demikian, Indonesia akan bisa menjadi negara besar, karena yang memacu pertumbuhan ekonomi tentu generasi usia produktif.
Itu jadi pekerjaan rumah untuk diwujudkan. Jangan sampai malah menjadi generasi narkoba.(adrian amurwonegoro)
Baca juga: Kepala BNN Bali, Pada Masa Pandemi Kasus Narkoba Malah Marak