Minggu, 24 Agustus 2025

PPKM Mikro, Pemkot Semarang Tutup Objek Wisata Goa Kreo dan Semarang Zoo

Wali Kota Semarang, Hendi melakukan penutupan objek wisata Goa Kreo dan Semarang Zoo mulai Selasa, (22/6/2021)

Editor: Daryono
TRIBUNNEWS/Hermawan Handaka
Objek wisata Goa Kreo dan Semarang Zoo ditutup mulai Selasa, (22/6/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memutuskan untuk melakukan penutupan objek wisata di Kota Semarang, Jawa Tengah mulai Selasa, (22/6/2021).

Penutupan ini dilakukan oleh Wali Kota Semarang, tak lain untuk menjalankan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dalam menindaklanjuti anjuran pemerintah.

Dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (23/6/2021), objek wisata yang tutup di antaranya Semarang Zoo atau yang dikenal Kebun Binatang Mangkang dan objek wisata Goa Kreo.

Direktur Semarang Zoo, Khoirul Awaludin mengatakan, Semarang Zoo tutup hingga hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Pembukaan kembali tempat wisata ini akan menunggu keputusan dari Pemerintah Kota Semarang.

Baca juga: Kasus Covid-19 Semakin Naik, Wali Kota Semarang Minta Warung Makan Terapkan Sistem Take Away

Baca juga: Walikota Semarang Siapkan 400 Tempat Tidur Tambahan untuk Isolasi Pasien Covid, Tersebar di 3 Titik

Menindaklanjuti penutupan tempat wisata kebun binatang ini, beberapa upaya telah dilakukan pihak manajemen agar wisatawan tidak kecele pergi ke Semarang Zoo.

Sebelumnya, pihaknya telah menginformasikan penutupan ini melalui media sosial.

Selain itu, pihak pengelola juga sudah memberi tahu para biro perjalanan bahwa Semarang Zoo ditutup.

"Kemarin beberapa biro ada yang sudah booking lokasi, sudah melakukan reservasi. Kami sudah sampaikan ke mereka bahwa kami tutup," papar Awaludin, Selasa (22/6/2021).

Awaludin mengatakan, pihak manajemen juga akan memasang MMT di beberapa titik, termasuk memasang MMT informasi di Kendal, Jawa Tengah.

Mengingat, mayoritas wisatawan Semarang Zoo berasal dari kabupaten sekitar Kota Semarang.

Baca juga: Sejumlah ASN Pemkot Terpapar Covid-19, Walikota Semarang Terapkan Sistem Masuk Kerja 3 Hari Sekali

Tidak hanya itu, selama penutupan kebun binatang ini, manajemen akan membuat program tiket presale dengan harga terjangkau.

Tiket presale tersebut bisa digunakan untuk berwisata ke Semarang Zoo jika sudah kembali dibuka.

"Jadi, bisa beli tiket dulu, nanti ketika buka bisa masuk dengan harga yang murah. Itu untuk membantu operasional kami," terangnya.

Awaludin menambahkan, Semarang Zoo berencana mencoba ternak hewan yang tidak dilindungi.

Hasil ternak bisa dijual untuk operasional Semarang Zoo mengingat tidak ada pemasukan dan pendapatan selama objek wisata ditutup.

Selama pentutupan, Awaludin mengabarkan, karyawan masih tetap berangkat.

Namun demikian, pihaknya akan melakukan evaluasi per 1 Juli nanti.

Baca juga: Kebut Vaksinasi, Hendi Akan Tambah Sentra Vaksin di Semarang

Jika kebijakan penutupan objek wisata masih diberlakukan, tentu akan ada regulasi berbeda bagi karyawan.

"Kalau penutupan berkelamaan, kami akan ambil kebijakan. Mungkin karyawan bisa masuk setengah bulan. Jadi, gajinya tidak full mengingat pemasukan kami juga tidak ada," papar Awaludin.

Selain Semarang Zoo, pentutupan objek wisata juga diberlakukan di Goa Kreo.

Per Selasa ini, UPTD Goa Kreo menutup destinasi milik Pemerintah Kota Semarang tersebut.

Kepala UPTD Goa Kreo, Mamit Sumitra mengatakan, penutupan dilakukan hingga instruksi lebih lanjut dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang.

Mengantisipasi wisatawan datang, pihaknya sudah memberikan pemberitahuan di Google Map bahwa Goa Kreo ditutup.

Selain itu, pemberitahuan penutupan juga telah disampaikan melalui media sosial Goa Kreo.

Baca juga: 13 Daerah Zona Merah di Jateng, Ganjar Minta Bupati dan Wali Kota Tak Ragu Terapkan Lockdown Mikro

Petugas pun akan tetap berjaga di objek wisata.

"Selama penutupan, kami tetap masuk. Kami akan bersih-bersih, penanaman pohon untuk penghijauan, dan memberi makan monyet karena kalau tidak dikasih makan pasti lari ke pemukiman," terang Mamit.

Selain melakukan penutupan tempat wisata, Wali Kota yang kerap disapa Hendi ini juga memberlakukan sejumlah kebijakan PPKM Mikro.

PPKM Mikro Semarang

Dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (23/6/2021), seluruh aktivitas tempat hiburan di Kota Semarang ditutup, di antaranya karaoke, SPA, tempat pariwisata, bioskop, dan tempat hiburan lainnya.

Sementara itu, untuk kegiatan sosial budaya, baik berupa pernikahan dan pemakaman, sambung Hendi, masih diperbolehkan maksimal dihadiri 50 orang.

Kegiatan sosial budaya lainnya, seperti forum group disscussion (FGD), seminar, atau seni budaya lainnya agar ditunda terlebih dahulu.

Hendi menyampaikan, tempat usaha yang sebelumnya tutup maksimal pukul 22.00, kini akan dibatasi hingga pukul 20.00.

Baca juga: Berubah dari Zona Oranye ke Merah, Wali Kota Pekalongan Berencana Lakukan PPKM Mikro

Selain perubahan mengenai jam operasional tempat usaha, Hendi juga meminta warung, restoran dan tempat makan lainnya untuk dapat menerapkan sistem take away, yakni membeli kemudian dibawa pulang.

Selain itu, Hendi juga meminta seluruh perusahaan swasta untuk mengatur jam kerja dengan sistem work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Jika tidak bisa WFH, dia menganjurkan perusahaan swasta terutama industri agar melakukan pengaturan shift kepada karyawannya.

Untuk aktivitas tempat ibadah, Hendi masih masih memperbolehkannya, tentunya dengan kapasitas 50 persen.

Warga yang melakukan kegiatan di tempat ibadah juga diminta tetap melaporkan situasi yang terjadi.

"Jika jemaah kurang dari 100, mereka harus beri tahu ketua satgas kecamatan dalam hal ini camat. Kalau ibadah di atas 100 orang harus memberi tahu ketua satgas kota yakni wali kota," tambah Hendi.

Penerapan sistem ini rencanannya akan diberlakukan mulai Selasa, 22 Juni 2021, hari ini.

Untuk diketahui, peraturan ini merupakan hasil dari rekomendasi Ketua Satgas Covid Jateng.

"Hasil rekomendasi Ketua Satgas Covid Jateng dan atas dasar rapat hari ini (Senin) yang dipimpin Pak Sekda, kami mulai besok (Selasa) menerapkan beberapa perubahan," terang Hendi.

Kebijakan lainnya, berdasarkan keputusan bersama Forkopimda Kota Semarang, ruas jalan yang menuju Simpang Lima akan ditutup.

Pihaknya menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut dengan harapan angka Covid-19 di Kota Semarang bisa kembali normal.

Kebijakan ini akan berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan