Minggu, 14 September 2025

Sujito Sakit Hati Kafenya Kerap Diberitakan Negatif, Putuskan Bunuh Wartawan, Oknum TNI Terlibat

Sujito sakit hati wartawan Mara Salem Harahap (42) kerap beritakan peredaran narkoba di kafe miliknya.

TribunMedan/HO/Tribun Medan/Alija Magribi
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Simanjuntak saat memaparkan kasus tembak mati wartawan media online Mara Salem Harahap alias Marsal di Siantar, Kamis (14/6/2021) (Kiri) etugas Polres Simalungun dan Dit Reskrimum Polda Sumut melakukan olah TKP tempat dimana oknum wartawan Mara Salem Harahap alias Marsel ditembak mati, Sabtu (19/6/2021) (kanan) 

Namun, langkahnya menjadi Wali Kota Pematangsiantar gagal setelah Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) mengumumkan, pasangan Hulman Sitorus-Hefriansyah menang dengan perolehan suara 55,03 persen.

Sementara saat itu, Sujito-Djumadi berada di urutan terakhir dengan perolehan, 3,7 persen.

2. Motif pembunuhan

Dilansir TribunMedan.com, Kapolda Sumatera Utara, Irjen RZ Panca Simanjuntak, mengatakan motif pelaku nekat menghabisi korban lantaran sakit hati.

Pelaku sakit hati karena korban kerap memberitakan peredaran narkoba di kafe miliknya.

"Modus operadi yang dilakukan oleh pelaku adalah tumbuhnya rasa sakit hati oleh Sujito selaku pemilik kafe dan resto terhadap korban yang selalu memberitakan peredaran narkotika di tempatnya," kata Panca.

Terkait persoalan itu, korban sempat meminta sejumlah uang sebagai syarat tak akan memberitakan hal yang buruk di lokasi usaha milik pelaku.

"Korban meminta uang sejumlah Rp 12 juta per bulan, per harinya meminta dua butir ekstasi."

"Kalau satu butir di pasaran harganya Rp 200 ribu, berarti dua butir Rp 400 ribu, sebulan artinya Rp 12 juta," ujarnya.

Atas sikap korban tersebut, Sujito kesal dan merasa perlu memberi pelajaran kepada korban.

Baca juga: Wartawan Tewas Ditembak, Komite Keselamatan Jurnalis Desak Kapolda Sumut Tangkap Pelaku

Baca juga: Anggota DPR Minta Polda Sumut Usut Tuntas Pembunuhan Wartawan di Simalungun

3. Kronologi kejadian

Sutijo kemudian memanggil Yudi yang merupakan humas di tempat usahanya itu untuk menyusun rencana.

"Saudara Sujito meminta Yudi memberikan pelajaran kepada korban. Tersangka Sujito bertemu Yudi bersama AS di Jalan Seram Bawah, Siantar."

"Sujito menyampaikan kepada Yudi dan AS, 'kalau begini orangnya cocoknya ditembak'" kata Panca menirukan ucapan tersangka.

Setelah pertemuan itu, Yudi dan AS kembali bertemu untuk menindaklanjuti permintaan Sujito.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan