Jumat, 5 September 2025

Virus Corona

Viral Video Wanita Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19 di Ende, Berikut Cerita Lengkapnya

Video yang memperlihatkan seorang wanita ikut menggotong jenazah ayahnya yang positif Covid-19 viral di media sosial.

Editor: Sanusi
Pos-Kupang.com/Tangkap layar video kiriman warga.
Petugas kesehatan dan seorang perempuan tanpa APD gotong jenazah Covid-19 di Desa Kanganara, Ende, NTT pada Kamis 25 Juni 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video yang memperlihatkan seorang wanita ikut menggotong jenazah ayahnya yang positif Covid-19 viral di media sosial.

Rekaman tersebut beredar luas di masyarakat sejak Jumat, 25 Juni 2021 lalu.

Dalam video terlihat seorang wanita dan dua tenaga medis tengah menggotong jenazah.

Wanita ini hanya memakai masker, sedangkan tenaga medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kemendikbudristek Salurkan 50 Tenda Untuk Bantu Rumah Sakit di Jakarta

Sedangkan kondisi jenazah hanya ditutup terpal berwarna biru.

Ketiganya hendak membawa jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 ke pemakaman yang jauh dari rumah warga.

Sehingga mereka terpaksa menggotongnya dengan tangan tanpa peti jenazah.

Baca juga: Kapasitas Rumah Sakit Mulai Penuh, Warga Bekasi Tak Bergejala Diminta Isolasi Mandiri di Rumah

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video diambil di Dusun Detunio, Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Puskesmas Detukeli, Seravinus Sage, membenarkan kejadian ini.

Ia mengatakan video diambil ada Kamis (24/6/2021) pukul 14.00 Wita.

Jenazah yang digotong adalah LL (63).

LL digotong untuk dimakamkan di lokasi yang cukup jauh dari permukiman warga.

LL meninggal pada Kamis pukul 10.00 di rumahnya

"Kita tidak bisa berbuat banyak. Saya sendiri tengah menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid."

"Namun tetap berkoordinasi dengan Kades, Sekcam, dan para tenaga kesehatan melalui handphone," ujarnya dikutip dari Pos-Kupang, Senin (28/6/2021).

Seravinus melanjutkan, LL sebelumnya diduga kuat pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di RSUD Ende.

Baca juga: Update Corona di DKI Jakarta 28 Juni 2021, Tambah 8.348, Sembuh 3.438, Meninggal 79

Para tenaga kesehatan lalu melakukan swab antigen terhadap LL yang sudah meninggal dunia dan hasilnya posiif

Menurutnya, pasien Covid-19 yang pernah kontak erat dengan LL, berasal dari desa tetangga Kanganara, Desa Unggu.

Baca juga: UPDATE Sebaran Kasus Corona: 20.694 Orang Positif di 34 Provinsi, Jakarta Catat 8.348 Kasus

Seravinus mengakui, tenaga kesehatan memang tidak ;langsung bergerak setelah menerima laporan warga.

Ini karena di waktu sama, ada swab antigen di Puskesmas, di mana enam tenaga kesehatan positif Covid-19.

Di hari yang sama juga, lanjutnya, tenaga kesehatan melakukan tracing di Desa Unggu dengan hasilnya 10 orang positif.

Seravinus menambahkan, berdasarkan keterangan dari anak LL, almarhum sebelumnya alami batuk dan pilek sejak, Rabu (23/6/2021) dan meninggal dunia Kamis (24/6/2021).

Kata Kepala Desa

Masih dilansir dari Pos-Kupang.com, Kades Kanganara, Emanuel Dame, memastikan perempuan dewasa yang ikut menggotong LL merupakan anaknya.

"Itu anaknya, berinisial F. Dia juga terkonfirmasi positif, saat tenaga kesehatan periksa di rumah, sebelum LL dimakamkan. Kalau istri dan dua cucu LL hasilnya negatif," ungkapnya.

Menurutnya, warga Detunio saat ini setelah meninggalnya LL, takut keluar rumah.

Sementara anak perempuan LL, menjalani isolasi mandiri di rumah.

Menurutnya, ketika LL meninggal dunia tidak ada warga yang berani mendekat, termasuk dirinya, kecuali anak perempuan LL.

"Kami saksikan dari jauh saja. Lalu saya ikut gali kubur sebelum jenazah dibawa ke sana. Tempat kuburnya di lahan LL sendiri, yang ada pohon-pohon mahoni," ujarnya.

Baca juga: Dokter Ahli Jepang Ungkap Bahayanya Varian Delta Covid-19

Emanuel menceritakan, minggu lalu LL sempat mengikut hajatan di pekuburan di Detunio.

Menurutnya, banyak warga yang ikut hajatan tersebut, termasuk dari warga Desa Unggu.

Pasca-hajatan tersebut, salah satu warga desa Unggu terkonfirmasi positif Covid-19 yang juga ikut dalam hajatan tersebut dan saat ini tengah dirawat di RSUD Ende.

Namun, lanjutnya, setelah warga Unggu terkonfirmasi positif Covid-19 tidak dilakukan tracing.

Tracing di Unggu baru dilakukan kemarin.Dia juga menyesalkan sampai saat ini, pasca LL meninggal dunia, belum dilakukan tracing di Detunio.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Pos-Kupang.com/Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan