Selasa, 2 September 2025

Heboh Ribuan Burung Pipit Mati Mendadak di Bali, Dikubur Warga hingga Dilakukan Upacara Kecil

Warga di Gianyar, Bali dihebohkan dengan fenomena ribuan burung pipit mati mendadak.

Tangkapan layar Instagram @balibroadcast/Kompas.com
Ribuan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah viral di media sosial, Kamis (9/9/2021). 

Sebab ini merupakan fenomena yang baru pertama kali diketahui pihaknya.

"Ini sudah masuk dalam kategori fenomena, jadi kita berikan perhatian serius walaupun jenis burung ini tidak masuk dalam satwa yang dilindungi."

"Ini juga untuk menjawab asumsi-asumsi masyarakat terhadap penyebab matinya ribuan burung ini. Sebab banyak yang berasumsi ini mati karena diracun, kita akan cari penyebab pastinya," ujarnya.

Kadus Banjar Sema, Wayan Ari Pertama saat ditemui di lokasi mengatakan, ribuan burung pipit tersebut telah dikubur sesuai kesepakatan tetua banjar.

Di mana sebelumnya, pihaknya berencana untuk membakar bangkai burung tersebut, namun karena tetua melarangnya dan meminta untuk dikubur.

Maka pada Kamis sore masyarakat, pemuda dan tokoh adat bergotong-royong membuat liang lalu menguburkan burung yang mati.

Bahkan proses pemakaman burung ini tidak dilakukan sembarangan, tetapi pihaknya juga menggelar prosesi upacara kecil ala Hindu Bali.

"Kemarin sudah dikuburkan, rencananya mau dibakar tapi tidak dikasi oleh jro mangku, akhirnya dikubur. Sempat juga kami buatkan upacara kecil. Karena saking banyaknya, maka masih ada beberapa yang tercecer tidak sempat dikuburkan," ujarnya.

Ari mengungkapkan, di areal pemakaman ini dihuni oleh dua jenis burung.

Namun mereka hingga di pohon yang berbeda.

Baca juga: Usai Hujan Ribuan Burung Gereja Jatuh ke Tanah di Blahbatuh Gianyar, Ini Pemicunya

Baca juga: VIRAL Video Titip Sandal untuk Antre Vaksin di Jakarta Selatan, Mengular hingga Keluar Gang

Yakni, pohon asem ditinggali burung pipit dan pohon kepah ditinggali burung sangsiah.

Di mana yang mati ini semuanya adalah burung yang tinggal di pohon asem.

Hal tersebut dikarena daun pohon asem relatif jarang dan kecil, sehingga tidak sanggup melindungi burung dari guyuran hujan lebat yang terjadi selama lima jam.

Sementara burung yang tinggal di pohon kepah, bisa selamat karena daunnya lebat dan besar.

Namun Ari menegaskan, meskipun Kamis kemarin ribuan burung pipit telah mati, namun jumlah burung pipit yang tinggal di sana masih banyak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan