Nasib Balita di Tegal yang Gemar Makan Tanah, Dinyatakan Sehat, tapi Alami Anemia dan Hiperaktif
Seorang bocah berinisial VF (3) asal Kota Tegal, Jawa Tengah gemar makan tanah dan pecahan tembok.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
"Anemia itu biasanya karena kekurangan zat besi, kekurangan makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan makanan seimbang lainnya," bebernya.
Untuk itu, kata Fikrie, pihak puskesmas akan melakukan pemantauan terhadap balita tersebut.
"Yang pasti dikunjungi setiap hari untuk memantau status gizi, sama dicek barangkali nantinya ada keluhan," sambungnya.
Makan tanah sejak setahun terakhir
Diberitakan Kompas.com, diceritakan Umrotun, anaknya gemar makan tanah dan pecahan tembok sejak sekira dua tahun.
Ia sendiri tahu anaknya makan tanah dan pecahan tembok sekira setahun yang lalu.
Saat itu, VF sedang bermain sendiri.
Umrotun bercerita, jika ia tak pernah membelikan VF jajan karena tak mampu secara ekonomi.
"Saat itu main sendiri di dalam rumah dan saya tinggal memasak. Saat saya lihat dia sedang makan tanah dari pecahan tembok," papar Umrotun.
Dia mengaku sudah menegur anaknya agar tidak melakukan hal tersebut.
Namun, saat lepas pengawasan, VF kembali makan tanah dan pecahan tembok hingga menjadi kebiasaan sampai sekarang.
"Katanya enak. Kalau main di luar juga tanah yang dimakan dan kalau dilarang dia nangis. Akhirnya keterusan sampai sekarang," ucapnya.
Baca juga: Bocah Makan Tanah & Pecahan Tembok, Ortu Diduga Jarang Belikan Jajan: Makan Sehari Saja Hanya 2 Kali
Saat sakit perut hanya diberi puyer
Karena keterbatasan biaya, setiap VF mengeluh sakit perut hanya diberi puyer oleh Umrotun.
Umrotun mengaku tak pernah membawa anak ketiganya itu ke dokter untuk berobat atau berkonsultasi.
"Kalau anak saya ngeluh sakit perut paling saya beri obat puyer," terangnya, Sabtu (11/9/2021).
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.id/Fajar Bahruddin Achmad, Kompas.com/Tresno Setiadi)