Jumat, 22 Agustus 2025

Ratusan Burung Pipit Mati di Bali dan Cirebon, Diduga Ini Penyebabnya

Selain faktor curah hujan yang tinggi, dugaan lainnya adalah burung-burung tersebut mati karena keracunan pestisida.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Jabar
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan Bangkai burung pipit berserakan di halaman Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Selasa (14/9/2021). 

Jika burung tersebut masih hidup, ia memisahkannya dengan burung pipit yang mati.

Namun, menurut dia, burung pipit yang saat ditemukan masih hidup itu pun tidak berapa lama kemudian mati seperti burung lainnya.

"Saya juga kaget sebenarnya melihat ini karena baru pertama kali terjadi di Balai Kota," kata Prasojo.

Dia menduga para burung mati karena perubahan iklim. Burung-burung tersebut diduga tidak kuat dengan perubahan dari cuaca yang panas ke kondisi dingin dalam waktu singkat.

"Mungkin karena kondisi Kota Cirebon selama dua hari ini hujan terus. Waktunya dimulai sejak dini hari hingga pagi," ucap Prasojo.

Hingga berita ini dikirimkan, hujan masih mengguyur sekitar kawasan kantor Balai Kota Cirebon.

Petugas sudah membersihkan sejumlah burung yang mati, dan sebagian petugas lainnya berusaha menyelamatkan burung yang masih hidup.

Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali

Kadek Sutika sedang berkendara menuju rumah temannya, Kamis (9/9/2021) pukul 08.00 Wita.

Dalam perjalanan tiba-tiba turun hujan lebat sehingga dirinya langsung putar balik kembali ke rumahnya.

Namun, saat itu ia melihat gerombolan warga baik dewasa dan anak-anak telah ramai di sebuah kuburan atau setra di Banjar Sema, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Di pekuburan itu, ribuan burung pipit berjatuhan. Ada yang kondisinya sudah mati.

"Saya lihat ke kuburan, anak-anak sudah banyak yang mengambil-ambil burung itu. Saya lihat ada banyak burung di bawah pohon, ada yang mati, ada yang masih hidup," kata Sutika, saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Sutika kemudian merekam momen kejadian aneh tersebut. Dia memperkirakan burung yang berjatuhan jumlahnya mencapai ribuan.

"Banyak sekali (yang jatuh dan mati), jumlahnya ribuan lebih," kata Sutika.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan