Sabtu, 16 Agustus 2025

Diduga Sebagai Informan, Fandi Diculik dan Dianiaya Tentara Desersi, Korban Melapor ke Pomdam

Khairunnisa menduga anaknya Fandi Wahyudi dijebak oleh seorang tentara desersi yang berkomplot dengan oknum polisi.

Editor: Erik S
HO via Tribun Medan
Tentara desersi Daniel ginting dan korbannya Fandi Wahyudi. Fandi dicurigai sebagai informan polisi terkait peredaran narkoba. 

TRIBUNNEWS.COM- Khairunnisa menduga anaknya Fandi Wahyudi dijebak oleh seorang tentara desersi, Daniel Ginting yang berkomplot dengan seorang oknum polisi.

Fandi dicurigai sebagai informan polisi terkait peredaran narkoba.

Daniel disebut adalah oknum tentara yang bertugas di Kodam II/Sriwijaya Palembang. Daniel menganiaya Fandi dan menelantarkannya ke daerah Birubiru, Deli Serdang, Sumatera Utara..

Penuturan ibunda, kejadian baru ini ternyata sudah pernah dialami anaknya. Tahun lalu, mereka telah membuat laporan polisi ke Polsek Patumbak.

Baca juga: Kasus Ayah Aniaya dan Sekap Anak Kandung Usia 8 Tahun di Mataram NTB, Berikut Pengakuan Pelaku

Polisi saat itu beralasan tidak ada saksi yang melihat Fandi disiksa Daniel.

Dijebak

Menurut cerita Khairunnisa, ibu dari Fandi Wahyudi, usai menculik dan menyiksa Fandi Wahyudi, Daniel Ginting membawa korban ke kawasan Birubiru, Kabupaten Deliserdang.

Fandi Wahyudi, korban penculikan dan penyiksaan oknum TNI desersi bernama Daniel Ginting
Fandi Wahyudi, korban penculikan dan penyiksaan oknum TNI desersi bernama Daniel Ginting (HO via Tribun Medan)

Di sana, Daniel Ginting menemui oknum polisi yang merupakan temannya.

"Jadi anak saya ini dijebak. Mereka mau menyerahkannya ke seorang polisi di Birubiru," kata Khairunnisa, Selasa (5/10/2021).

Rencananya, Fandi Wahyudi akan dijerat dalam kasus narkoba.

Namun, lanjut Khairunnisa, karena saat itu kondisi Fandi Wahyudi sudah babak belur dengan mata nyaris tak bisa melihat, oknum polisi itu tidak mau menerima Fandi.

Baca juga: Dipicu Kalah Main Game Online, Bocah di Sukabumi Aniaya Teman Hingga Alami Patah Tulang

Oknum polisi itu enggan membawa Fandi ke polsek.

"Polisinya enggak mau," kata Khairunnisa.

Lantaran oknum polisi tersebut menolak, Daniel Ginting kemudian membawa Fandi Wahyudi ke Desa Jaranguda di Kabupaten Tanah Karo.

Di sana, Fandi Wahyudi dibuang ke jurang yang dipenuhi semak belukar pada Jumat (1/10/2021) tengah malam, dengan harapan korban tewas dan tidak ditemukan lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan