Cerita Pemuda yang Antar PSK Temui Pelangganya, Sebut Bukan karena Uang: Mereka Kasihan
Seorang pemuda sebut saja Gareng (25) membagikan pengalamannya mengantar Pekerja Seks Komersial (PSK) menemui pelanggannya.
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Kondisi para wanita panggilan dan cerita yang sering Gareng dengar langsung dari wanita-wanita tersebut, membuat Gareng tergugah.
Baca juga: VIRAL Video Pedagang Sempatkan Salat meski di Pinggir Jalan, Ditonton hingga 2 Juta Kali
“Sebenarnya mereka kasihan, karena kondisi ekonomi. Bahkan ada yang ditinggal lari suaminya saat hamil, dan kini harus jadi tulang punggung keluarga,” terang Gareng.
Berawal dari pengalamannya yang sering jadi teman sharing, Gareng menuturkan hanya ingin membantu wanita-wanita tersebut.
“Saya hanya membantu mengantarkan, dan tak mau menerima uang dari mereka, tak jarang mereka memaksa agar saya menerima uang usai mengantar atau menjemput, tapi tetap saya tolak, mentok-mentoknya mereka memberi rokok,” jelasnya.
Di tengah perbincangan, Gareng berapi-api kala melihat cercaan yang dilontarkan masyarakat melalui media sosial mengenai wanita-wanita malam.
“Jangan hanya mengomentari negatif apalagi pakai dalil kalau belum tahu betul kondisi wanita-wanita tersebut.
Kalau berani komentar pedas berani juga memberi pekerjaan ke mereka agar mereka lepas dari dunia hitam,” ucapnya.
Menurutnya, jika ada pilihan lebih baik wanita-wanita tersebut juga tak mau melakoni pekerjaan yang penuh resiko itu.
Baca juga: Kisah Pasangan Kekasih di Malang Jadi Kurir Antar Makanan, Bagikan Tips Kuliah Sambil Kerja
“Kalau ada pilihan lain pastinya mereka tidak terjun ke pekerjaan penuh resiko seperti itu."
"Beberapa yang saya antar juga mengatakan hal serupa, namun mereka terpaksa, ada anak dan keluarga yang harus makan setiap hari,” terang Gareng yang sudah mengantar para wanita panggilan sejak ia duduk di bangku SMA itu.
Dilanjutkan Gareng, beberapa orang yang ia antar mengaku was-was bahkan di antaranya takut ketika hendak menemui pelanggannya.
“Mereka sangat rentan dan bisa jadi korban kekerasan ataupun kriminalitas, karena pelanggannya tak jarang jarang dalam kondisi mabuk,” katanya.
Di penghujung perbincangan, ia menambahkan, harus ada penangan serius untuk mengentaskan wanita-wanita tersebut.
“Sekarang cari pekerjaan sulit, mereka juga rata-rata tak berijazah tinggi sementara anak dan keluarga butuh makan, kalau masih ada suami yang menghidupi masih lumayan, padahal banyak juga yang ditinggal lelakinya.
"Harusnya pemerintah membuat program yang lebih fokus ke mereka jangan hanya musiman, masyarakat juga ikut membantu jangan hanya memberi komentar miring, mereka sama seperti kita sama-sama manusia, yang dihadapkan dengan kondisi serba sulit.
"Kalau sama-sama saling membantu untuk membuka peluang lebih baik saya yakin mereka akan terentaskan,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Pemuda Pengantar PSK di Semarang yang Sering Jadi Tempat Curhat Wanita Open BO
(TribunJateng.com/Budi Susanto)