Baku Hantam Oknum TNI Vs Polisi di Ambon Karena Salah Paham, Berujung Damai tapi Tetap Diperiksa
Baku hantam antara TNI dan Polisi di Ambon ternyata salah paham dan kini berujung damai
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Baku hantam tak terelakkan terjadi antara dua okhum anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease dengan seorang anggota TNI dari Kodam XVI Pattimura, di Ambon sekitar pukul 16.00 WIT.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat pun membenarkan terjadinya peristiwa baku hantam tersebut.
Setelah ditelusuri, ternyata perkelahian itu dipicu ada masyarakat yang tidak terima ditilang.
Roem menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat anggota Polri sedang melakukan penilangan terhadap seorang pengendara.
Namun, pengendara tersebut tidak terima dan malah melaporkannya kepada saudaranya yang diketahui merupakan anggota TNI.
Baca juga: Cuma Adik Sepupu, Kenapa Anggiat Bisa Dijemput Mobil Dinas Brigjen TNI AD? Berikut Kata Pengacara
"Kejadian di depan pos lantas Mutiara Mardika Ambon. Kejadian jam 16.00 sore ada anggota masyarakat yang melanggar lantas."
"Kemudian ditegur dan mau dilaksanakan penilangan tapi yang bersangkutan melaporkan ke saudaranya yang anggota TNI."
"Lalu anggota TNI datang dan terjadi percekcokan," kata Roem kepada Tribunnews.com, Rabu (24/11/2021).
Kendati demikian, Roem menyebut kasus itu telah diselesaikan.
Ketiganya, kata Roem, telah berdamai dan saling memaafkan.
Inisiasi damai ini dimotori sejumlah petinggi TNI-Polri di wilayah tersebut.
Baca juga: Komentar Bang Yos soal Ibu Arteria Dahlan Dimaki-maki: Keluarga TNI Harus Santun dan Rendah Hati
"Kasusnya sudah selesai tadi sudah kita damaikan antara mereka, ada Pomdam, Kabid Propam, Kapolresta, dan atasan langsung yang bersangkutan."
"Tadi sudah didamaikan, masing-masing sudah saling memaafkan diantara ketiga oknum tersebut," jelas Roem
Rekaman Video Baku Hantam Viral
Baku hantam yang terjadi antara ketiga orang tersebut, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 24 detik itu, seorang warga yang memakai baju merah juga berusaha melerai perkelahian.
Tak lama setelah itu, beberapa warga juga berdatangan untuk turut melerai mereka.
Dalam rekaman video, terdengar suara teriakan warga yang meminta duel tersebut segera dihentikan.
Baca juga: Viral Dua Anggota Polri Adu Jotos Dengan Anggota TNI di Ambon, Ini Penyebabnya
“Hoooeee…hooee…stop (berhenti berkelahi),” teriak warga yang suaranya terekam dalam video.
Selain itu, juga terdengar suara seorang wanita yang mempertanyakan penyebab kejadian tersebut.
“Coba dong (orang yang berada di lokasi kejadian) kasih stop (menghentikan perkelahian). Sudah…kenapa (warga) cuma lihat saja."
"Aparat dengan aparat kenapa begitu (berkelahi),” kata seorang wanita dalam video tersebut.
Karena Salah Paham
Di lain kesempatan, Roem menyebut, perkelahian itu terjadi karena kesalapamahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Roem di kantor Denpom Pattimura, Rabu malam.
“Pada sore tadi ada sedikit kesalapamahan antara anggota kami dengan salah satu anggota dari rekan kita TNI,” ujar Roem dikutip dari Kompas.com
Penyelesaikan insiden tersebut, kata Roem, telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca juga: Soal Konsep Pengamanan Natuna Utara, Panglima TNI Andika Perkasa: Itu Menjadi Fokus Saya Juga
Kendati demikian, pelanggaran kode etik yang dilakukan ketiga orang tersebut nantinya akan ditangani institusi masing-masing.
Apabila ada pelanggaran, maka mereka tetap akan diproses oleh pimpinan masing-masing kesatuan.
“Kemudian masalah ini sudah diselesaikan sebagaimana saudara-saudara tadi sudah lihat bahwa di antara mereka sudah saling salam dan sudah saling memaafkan."
“Jadi kasusnya sampai malam ini sudah selesai."
"Tapi terkait dengan disiplin ini kesepakatan dari pimpinan, kesatuan memeriksa anggotanya masing-masing."
"Apabila ada yang menyalahi disiplin maka akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tambah Roem.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim)(Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)