Rabu, 1 Oktober 2025

Gempa di NTT

Usai Gempa Magnitudo 7,4 Tercatat Ada 250 Gempa Susulan di NTT, Rata-rata 12 Kali Setiap Jam

Ratusan gempa susulan itu lokasinya berdekatan dengan gempa bumi dengan magnitudo 7,4.

Editor: Willem Jonata
Shutterstock
Ilustrasi Gempa Pangandaran, Waspada Dampak Kerusakan 

TRIBUNNEWS.COM - Tercatat 250 kejadian gempa bumi susulan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah gempa dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang pada Selasa (14/12/2021).

Ratusan gempa susulan itu lokasinya berdekatan dengan gempa bumi dengan magnitudo 7,4.

"Data yang kami catat sejak kemarin hingga pagi ini pukul 06.00 Wita, ada 250 kejadian gempa bumi," ujar Margiono, kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2021) pagi.

Margiono menyebutkan, dari 250 gempa susulan itu lima di antaranya dirasakan karena berada di atas magnitudo 5.

Dengan tertinggi magnitudo 5,6 dan terendah magnitudo 2,1. Menurutnya, gempa bumi susulan itu tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Pasca Gempa NTT Magnitudo 7,4: 346 Rumah Warga di Kabupaten Kepulauan Selayar Rusak

Baca juga: Gempa NTT Sebabkan Sebagian Besar Rumah di 2 Kecamatan di Selayar Roboh, Rata dengan Tanah

"Rata-rata gempa bumi terjadi 12 kali setiap jam," kata Margiono.

Margiono mengatakan, gempa susulan terbanyak terjadi pada Rabu malam, antara pukul 22.00 hingga 23.00 Wita yakni 18 kejadian gempa.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Peringatan dini tsunami

Sebelumnya, gempa M 7,4 mengguncang NTT dan wilayah sekitarnya pada Selasa pagi.

Gempa tersebut memicu munculnya peringatan dini tsunami di beberapa daerah, yaitu Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.

Sejumlah gempa susulan pun terus terjadi.

Baca juga: Antisipasi Gempa Susulan, 300 Warga Masih Menginap di Rumah Jabatan Bupati Sikka

Pada pukul 16.31 Wita sore tadi, gempa M 5,4 kembali mengguncang, khususnya di wilayah Kabupaten Flores Timur.

Pusat gempa berada pada 201 kilometer arah barat laut Larantuka, Kabupaten Flores Timur, dengan kedalaman 12 kilometer dan tak berpotensi tsunami.

Dua jam setelah kejadian, BMKG mencabut peringatan dini tsunami tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved