Prada ES Tewas Dianiaya di Barak, Kodam I/BB Tindak Tegas yang Terlibat hingga LBH Minta TNI Terbuka
Tim investigasi masih memintai keterangan sejumlah saksi, khususnya para tamtama gelombang I tahun 2021 yang melihat langsung
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Goklas Wisely
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Donald Silitonga angkat bicara terkait penganiayaan yang mengakibatkan Prada ES tewas.
Kolonel Donald Silitonga memastikan menindak tegas anggota yang terbukti menganiaya Prada ES hingga tewas di Barak Rainpur B Amplas pada Senin (27/12/2021) kemarin.
Saat ini Kodam I/BB sudah membentuk tim investigasi khusus yang terdiri dari Polisi Militer (PM) dan tim Intelijen.
Tim masih memintai keterangan sejumlah saksi, khususnya para tamtama gelombang I tahun 2021 yang melihat langsung dan merasakan dugaan penganiayaan di barak.
"Bila alat bukti tersebut cukup dan mengarah kepada keterlibatan oknum anggota akan kami tindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku," kata Donald kepada Tribun Medan melalui saluran telepon, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: POPULER REGIONAL: Kolonel P Berusaha Bohong soal Kasus Nagreg | Fakta Korban Begal Jadi Tersangka
Dia menjelaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak anggota yang bersalah.
Kodam I/BB memastikan proses hukum akan tetap berjalan.
Siapapun yang terbukti bersalah, akan dipidanakan sesuai perbuatan dan hukum yang berlaku.
"Jadi kita tunggu hasil tim investigasi yang sedang bekerja," katanya.
Informasi beredar di lapangan, Prada ES tewas diduga akibat perutnya kejang usai dipukul tiga kali dan diminta melakukan jongkok berdiri oleh seniornya.
Sempat Dibantah
Namun, soal dugaan penganiayaan ini sempat dibantah oleh Donald.
Katanya, Prada ES meninggal karena pembinaan.
Sementara itu, kejadian bermula saat personel Yonarmed 2/105 berinisial Pratu HS datang ke barak lajang tamtama Rainpur B Amplas.