Senin, 1 September 2025

Liputan Khusus

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi Ogah Ditanya Terkait Dirinya Dilaporkan ke Polisi

Akkhirnya Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi resmi dilaporkan ke Polda Sumatera Utara buntut penjeweran pelatih biliar.

Editor: cecep burdansyah
Tribun-Medan.com/Fredy Santoso
Khairudin Aritonang alias Choki didampingi kuasa hukumnya seusai membuat laporan di Polda Sumut terkait dugaan kasus penghinaan dengan terlapor Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Senin (3/1/2022) 

"Dalam somasi itu kami berharap Pak Edy meminta maaf mengakui kesalahan bukan memberikan pembenaran atas tindakan itu. Meminta maaf kepada Coki dan keluarga. Kami berikan waktu 1x24 jam," kata Teguh.

Gubernur Edy mengklarifikasi tindakannya yang menjewer pelatih altet biliar PON Sumut. Mantan Pangkostrad itu menyebutkan bahwa jewerannya kepada Coki adalah bentuk tanda sayang.

"Jewer sayang itu namanya," kata Edy usai acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat Sumut oleh Kementerian ATR di rumah dinasnya, Medan, Selasa lalu. Namun, Edy enggan berkomentar lebih jauh soal insiden itu. Dia lebih memilih menjawab pertanyaan soal masalah tanah di Sumut.

"Nanti kita jawablah ini. Ini urusan tanah dulu," kata Edy dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Mesin Parkir Puluhan Miliar di Kota Bandung Rusak Tak Berfungsi, Tarif Parkir Dinaikkan

Menahan Diri

Insiden penjeweran yang dilakukan Gubernur Edy terhadap Coki beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting menyayangkan penjeweran yang dilakukan Gubernur Edy dan  pelaporan yang dilakukan Coki.

Sebab, dampak dari apa yang dilakukan keduanya, kini justru mencoreng wajah Sumut.

"Saya pikir tak usah diperpanjang. Seharusnya keduanya bisa saling menahan diri. Pak Gubernur sebagai Bapak di Sumut seharusnya proaktif, meminta maaf. Apalagi beliau juga Bapak di tengah-tengah masyarakat, mengemong rakyat Sumut. Laporan yang dilakukan pelatih itu, juga seperti anak melaporkan bapaknya," kata Baskami saat dikonfirmasi Senin.

Tapi ia mengakui, Coki juga memiliki harga diri, apalagi insiden penjeweran tersebut terjadi di depan orang banyak. Jadi, menurutnya, wajar bila Coki meminta keadilan.

Baskami berharap, semua pihak bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut agar tak  tidak terulang kembali.

"Saya mengharapkan kedua pihak saling menahan diri. Ada win win solution. Pak Gubernur jangan begitu juga. Apapun dia pasti punya harga diri, jangan dipermalukan di depan umum. Kan bisa dipanggil, dibilangi baik-baik, tanpa harus di hadapan banyak orang," ucap politisi PDI Perjuangan itu.

Terkait masalah Edy dan Coki, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis menyatakan di acara pemberian tali asih kepada atlet dan pelatih berprestasi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Gubernur sebagai pembina dan penanggung jawab olahraga mungkin menanggap semua insan olahraga sebagai anak-anaknya.

"Saat dia melakukan kritik, mungkin tidak semua orang menerima. Tapi, saya yakin beliau tidak ada niat mempermalukan. Kita bisa lihat dari gesturnya. Tapi yang terjadi mengalir begitu saja kejadiannya," kata John, Kamis pekan lalu.

Ia berharap kejadian tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Karena kita ini kan satu keluarga. Saya sebagai Ketua KONI Sumut sangat prihatin atas kejadian tersebut," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan